Selasa, 7 Oktober 2025

Remaja putri yang menginspirasi dunia, dari aktivis lingkungan hingga penyeru pembalut gratis

Setidaknya empat remaja putri dinilai berhasil melakukan perubahan penting, dari masalah lingkungan, kontrol senjata api hingga penyediaan pembalut

Tulisan ini menarik perhatian banyak pihak yang membuatnya berani untuk menyuarakan pentingnya anak-anak perempuan diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan.

Namun popularitas dan kampanye pendidikan yang ia gulirkan membuatnya menjadi sasaran.

Yousafzai ditembak saat berada di atas bus yang membawanya pulang dari sekolah. Peluru menghantam kepalanya.

Malala
Getty Images
Malala Yousafzai adalah penerima Hadiah Nobel Perdamaian paling muda dalam sejarah.

Upaya pembunuhan tak membuatnya surut mengkampanyekan perlunya pendidikan bagi anak-anak perempuan. Fotonya dipasang di sampul majalah TIME dan pada 2014 ia tercatat sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian paling muda dalam sejarah.

"Penghargaan ini bukan hanya untuk saya. Ini bagi anak-anak yang terlupakan, yang menuntut agar bisa mengenyam pendidikan," kata Yousafzai.

"Ini untuk anak-anak yang ketakutan, yang menginginkan perdamaian. Ini untuk anak-anak yang suaranya dirampas, yang menginginkan perubahan.

"Saya berdiri di sini memperjuangkan hak-hak mereka, berdiri di sini mewakili mereka, agar suara mereka didengar," kata Yousafzai.

Emma Gonzalez

javascript:void(0)

Pada Februari 2018, seorang laki-laki bersenjata menyerbu Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, Amerika Serikat, menyebabkan 17 orang meninggal dunia.

Alih-alih larut dalam kedukaan, para remaja yang selamat dari penembakan melakukan kampanye nasional dengan tujuan mengakhiri kekerasan bersenjata.

Emma Gonzalez, yang saat itu berusia 18 tahun, menjadi salah satu pemimpin gerakan dan ikut mendirikan kelompok yang mengkampanyekan perlunya peraturan untuk membatasi senjata, Never Again MSD.

Sebulan kemudian, ia menyampaikan pidato yang sangat menyentuh dalam aksi di Washington, D.C. dengan menyebut nama-nama rekannya yang tewas dalam penembakan dan kemudian tidak mengeluarkan sepatah kata pun selama empat menit, waktu yang diperlukan bagi penyerang untuk menembak rekan-rekannya di Marjory Stoneman Douglas High School.

Emma Gonzalez
Getty Images
Emma Gonzalez menyampaikan pidato yang sangat menyentuh di Washington, D.C. setelah penembakan di sekolahnya yang menewaskan 17 siswa.

Setelah penembakan ini dan kampanye yang dilancarkan Gonzalez dan kawan-kawannya, para anggota parlemen di Florida meloloskan peraturan, yang isinya antara lain menaikkan usia minimum bagi yang ingin membeli senjata dari 18 menjadi 21 tahun.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved