'Anakku bunuh diri setelah disunat'
Mengapa pemuda ini bunuh diri dua tahun setelah menjalani prosedur sunat?
"Setelah satu tahun di sana ia menelepon saya dan mengatakan 'Ibu, aku menunda kuliah ya'. Hal yang sama kembali terjadi setelah tahun keduanya di sana."
Dua tahun menjadi tiga tahun, kemudian empat tahun, dan ketika ia meninggal dunia, ia sudah tinggal selama lima tahun di Kanada dan sudah mendapatkan status penduduk.
"Ia dikenal dengan panggilan 'pemuda Inggris yang sangat pintar' dengan perilaku yang tanpa cela," ujar sang ibu. "Pemuda super cerdas dari Inggris yang membantu orang-orang mendaftar status kependudukan di Kanada."

Lesley mengunjungi anaknya beberapa kali, baik sendirian maupun bersama adik-adik dan ayah tirinya. Mereka adalah keluarga yang sangat dekat, akan tetapi Alex tidak mengatakan kepada mereka bahwa ia diam-diam mengalami gangguan dengan penisnya.
"Saya punya masalah dengan kulup penis saya saat mengetat," ia akhirnya menulis hal itu dalam email terakhirnya, "sejak akhir masa remaja, hal itu menciptakan masalah dalam kehidupan seks saya, yaitu kulup penis saya tidak mau kembali menutupi kelenjar seperti seharusnya dan hal itu mengakibatkan berbagai momen canggung."
Pada tahun 2015, masih diam-diam menderita hal itu, Alex berkonsultasi kepada seorang dokter di Kanada. Ia lantas diberi krim steroid untuk mengendurkan kulupnya, namun kembali ke dokter lagi setelah beberapa minggu karena ia merasa perawatan yang diberikan sang dokter tidak berhasil.
Istilah medis bagi masalah penis yang dialami Alex adalah phimosis. Secara sederhana berarti kulup penisnya terlalu ketat untuk tertarik kembali dari kepala penisnya, atau disebut Alex dalam emailnya dengan istilah "kelenjar". Hal itu sangat normal bagi anak laki-laki pada usia mereka yang masih muda. Semakin bertambahnya usia, kulup mereka biasanya akan mulai terpisah dari kepala penis.

Phimosis tidak selalu menyebabkan masalah, namun jika terjadi, masalah yang ada termasuk kesulitan kencing dan rasa sakit saat berhubungan seks. Di Inggris, Lembaga Pelayanan Kesehatan Nasional menyarankan pemberian steroid topikal dan teknik peregangan - dan sunat menjadi pilihan terakhir.
Di Kanada, di mana praktik sunat adalah hal biasa, Alex dirujuk kepada seorang ahli urologi.
"Ia langsung menyarankan sunat," tulis Alex. "Saya menanyakan tentang teknik peregangan dan ia langsung berbohong kepada saya dan mengatakan bahwa hal itu tidak akan berhasil bagi saya.
"Saya percaya karena saya merasa dia pakar yang tahu hal terbaik dalam hal ini, maka meskipun saya sedikit tidak yakin, saya menyetujuinya."
Sejak itu, Lesley membaca ulasan online terkait sosok sang ahli urologi yang telah membuatnya mempertanyakan kompetensi keahliannya. Salah satu pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa bekerja setelah menjalani operasi untuk masalah ginjalnya, dan ia menganggap sang ahli urologi telah "menghancurkan" kualitas hidupnya.
"Saya ibu tiga orang anak yang setiap harinya merasa takut bahwa saya akan mati sementara anak-anak melihat saya menderita akibat rasa sakit luar biasa," tulisnya.
"Saya bisa tahu bagaimana ia salah mendiagnosa orang lain, melakukan operasi gagal, dan menghancurkan hidup orang-orang," ujar komentar lainnya. "Ia benar-benar tidak kompeten."