Minggu, 5 Oktober 2025

Sang Ibu Bunuh 3 Pria yang Perkosa Putrinya

Kesunyian tengah malam pecah ketika telepon berdering, membangunkan Nokubonga dari tidurnya.

Editor: Hasanudin Aco
Kolase Tribun-Video.com
Ilustrasi 

Nokubonga tidak berlama-lama untuk mencari tahu seberapa parah mereka terluka.

Dia langsung membawa putrinya ke rumah seorang teman di dekat situ.

Ketika polisi datang, Nokubonga ditahan dan dibawa ke kantor polisi.

Dia ditempatkan di sel tahanan.

"Saya memikirkan anak saya.

Saya tidak punya informasi (tentangnya).

Pengalaman waktu itu membuat trauma."

Pada saat bersamaan, Siphokazi dirawat di rumah sakit sembari mengkhawatirkan ibunya, membayangkan ibunya mendekam di sel tahanan, dan terbayang kemungkinan dia dipenjara seumur hidup.

"Saya berharap jika dia dipenjara seumur hidup di penjara, saya yang akan menggantikannya," kata Siphokazi.

Siphokazi dan Nokubonga pada Januari 2019, 16 bulan setelah serangan berlangsung

Dalam keadaan masih terguncang, Siphokazi tidak mengingat penyerangan tersebut.

Yang Siphokazi ketahui saat ini adalah cerita yang dikisahkan ibunya saat dia datang berkunjung ke rumah sakit dua hari kemudian setelah dibebaskan dengan jaminan.

Sejak saat itu mereka selalu memberi sokongan emosional satu sama lain.

"Saya tidak menerima konseling, tapi ibu saya bisa mendampingi saya. Saya sedang pulih," kata Siphokazi.

Upaya Nokubonga kini berfokus dalam memastikan kehidupan terus berlanjut seperti sediakala.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved