Penembakan masjid, PM Selandia Baru: 'Saya tak akan pernah sebut namanya, dia teroris'
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern bersumpah tidak akan pernah menyebut nama pria bersenjata yang melakukan serangan di masjid di
Layanan imigrasi Selandia Baru mengatakan sedang memproses visa bagi keluarga para korban yang ingin datang dari luar negeri untuk menghadiri pemakaman.
Di antara 50 orang yang terbunuh dalam serangan di dua masjid selama salat Jumat adalah para migran Muslim, pengungsi dan penduduk dari negara-negara termasuk Indonesia, Pakistan, Bangladesh, India, Turki, Kuwait, dan Somalia.
Warga Indonesia yang meninggal adalah Lilik Abdul Hamid, 58 tahun, yang bekerja sebagai teknisi di Air New Zealand. Lilik juga ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Christchurch.
Pada hari Senin (18/03), Ardern mengumumkan bahwa undang-undang penggunaan senjata api akan diperketat, dengan menyatakan bahwa rinciannya akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan.
Polisi Selandia Baru mengatakan bahwa pembunuhnya menggunakan senjata serbu militer yang sudah dimodifikasi sehingga dampaknya lebih mematikan.