Minggu, 5 Oktober 2025

Senjata Nuklir Akan Jadi ''Menu Makan Malam'' Trump-Kim Di Vietnam

Diharapkan pertemuan kali ini, akan tercapai kesepakatan konkret untuk menciptakan denuklirisasi di semenanjung Korea.

Editor: Johnson Simanjuntak
AFP Via Channel News Asia
Kim dan Trump 

Menteri Informasi Nguyen Manh Hung menyebut tiga ribu wartawan dari 40 negara akan berada di Hanoi untuk meliput agenda bersejarah lagi menyedot perhatian dunia.

Dunia akan menonton ketika Trump dan Kim bertemu untuk mencari solusi terbaik terhadap tantangan keamanan terbesar di Asia. Karena selama ini Korea Utara mengejar program nuklir yang akan sangat mengancam siapapun di planet ini.

Meskipun banyak ahli skeptis bahwa Kim akan menyerahkan program nuklir yang ia lihat sebagai jaminan terbaik terhadap kekuasaannya.

Kementerian Luar Negeri Vietnam mengumumkan pada Sabtu (23/2/2019), Kim akan melakukan kunjungan resmi persahabatannya "dalam beberapa hari mendatang."

Kunjungan Kim ini untuk menanggapi undangan Presiden Vietnam, Nguyễn Phú Trọng yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis berkuasa di Vietnam.

Tahun lalu, Korea Utara telah menangguhkan uji coba nuklir dan rudal jangka panjangnya dan membongkar pusat pengujian nuklir dan bagian fasilitas peluncuran roketmya.

Para pejabat AS mengatakan pertemuan minggu depan akan memiliki format yang mirip seperti pada Juni lalu, di Singapura.

Yakni, akan ada kesempatan untuk kedua pemimpin melakukan pertemuan empat mata.

Utusan Khusus AS ke Pyongyang, Stephen Biegun, yang sudah di Hanoi mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari Korea Utara, Kim Hyok Chol.

Para pejabat AS pun menolak untuk berspekulasi mengenai poin-poin apa saja yang mungkin menjadi pernyataan bersama Trump dan Kim pada akhir pertemuan nanti.

Baru-baru ini Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, telah mengarahkan Kementerian dan lembaga untuk melakukan yang terbaik untuk memastikan keamanan dan kesuksesan berlangsungnya pertemuan puncak Trump dan Kim.

Sejauh ini jelang pertemuan Trump dan Kim, telah dimulai rapat tingkat kerja di Hanoi.

Sebelumnya jelang pertemuan kedua dengan Kim, Trump mengeluarkan pernyataan. Diwartakan AFP Rabu (20/2/2019), Trump menyatakan sanksi yang diberikan kepada Korut masih berlaku karena dia belum mencabutnya.

"Saya dengan senang bersedia melakukannya (pencabutan sanksi). Namun untuk itu, saya harus melihat sikap yang menjanjikan dari pihak seberang," tegas dia. (Channel News Asia/AFP/AP/The Guardian)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved