Selasa, 7 Oktober 2025

Hoaks Aktor Amerika Ngaku Babak Belur Dianiaya, Ceritanya Mirip Kasus Ratna Sarumpaet

Polisi menyatakan bahwa Smollet merekayasa serangan tersebut karena ia "tidak puas dengan gajinya".

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/JEPRIMA
Tersangka penyebaran hoax dan ujaran kebencian Ratna Sarumpaet saat tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019). Tersangka dan barang bukti diserahkan kepada Kejari Jaksel setelah berkas kasus kebohongan Ratna dinyatakan lengkap (P21). (Tribunnews/Jeprima) 

"Mengapa ada orang, apalagi warga keturunan Afrika-Amerika, menggunakan simbolisme tali gantung untuk membuat tuduhan palsu?" ujarnya.

Inspektur Johnson menuduh Smollet mengambil "keuntungan dari rasa sakit dan amarah orang atas isu rasisme untuk mendorong karirnya."

Ia mengatakan bahwa Smollet telah mengkhianati kota Chicago, dan menyatakan "aksi publisitas ini meninggalkan luka yang tak dibuat Chicago dan tentu saja tak layak diterima kota ini."

Hoaks tersebut, menurutnya, "menyita perhatian khalayak nasional berminggu-minggu", dan kemungkinan bisa menjadi halangan bagi para korban kejahatan ujaran kebencian yang ingin menyuarakan diri, karena khawatir pernyataan mereka akan direspon secara skeptis.

Ia meminta sang aktor "untuk meminta maaf kepada kota yang ia nodai ini."

"Selebriti, komentator berita, dan bahkan kandidat presiden telah ikut berkomentar dalam sebuah kasus yang dirancang oleh seorang aktor," ujar Inspektur Johnson, marah.

"Saya dibuat tercenung dan bertanya 'kenapa?'" ujarnya, menggambarkan aksi Smollet sebagai 'tamparan keras' bagi warga Chicago.

Seperti apa dugaan hoaks Smollet

Aktor yang mengaku secara terang-terangan bahwa ia gay tersebut bercerita bahwa ia tengah keluar rumah larut malam untuk membeli makanan pada 29 Januari lalu, di kedai roti lapis Subway di pusat kota Chicago, saat dua pria kulit putih meneriakkan ejekan rasis dan homofobia terhadapnya.

Ia mengatakan bahwa keduanya juga menonjoknya, menyiramnya dengan suatu cairan kimia, dan melingkarkan seutas tali di lehernya.

Smollet juga mengklaim bahwa kedua pria tersebut mengatakan "ini negeri Maga", merujuk pada slogan Presiden Donald Trump, "Make America Great Again" yang berarti "Buat Amerika Berjaya Kembali".

Dukungan pun deras mengalir bagi Smollet dari berbagai pihak, termasuk aktris pemenang piala Oscar, Viola Davis, hingga supermodel Naomi Campbell.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Cory Booker, pun angkat suara dan mendukungnya. Ia menyatakan bahwa insiden yang dialami Smollet adalah "persekusi sadis era modern".

Dalam wawancaranya di program TV ABC pekan lalu, Smollet mengatakan sambil terisak bahwa ia merasa telah "berubah selamanya" akibat insiden tersebut.

Kecurigaan berkembang karena polisi tak kunjung menemukan rekaman video kejadian dari 50 kamera pengawas yang mereka telah periksa. Selain itu, tak ada saksi dalam insiden tersebut.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved