Selasa, 7 Oktober 2025

Rusia, Cina dan Turki tuding kekuatan asing berupaya 'merebut kekuasaan' kepemimpinan di Venezuela

Rusia, Cina dan Turki mengecam kekuatan asing yang mendukung pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, dan menyebutnya sebagai upaya "merebut

Rusia mengecam kekuatan asing yang mendukung pemimpin oposisi Venezuela dan menyebutnya sebagai upaya "merebut kekuasaan".

Moskow mengatakan langkah itu melanggar hukum internasional dan merupakan "jalan langsung menuju pertumpahan darah".

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido mengumumkan dirinya sebagai pemimpin sementara, Rabu lalu, sebuah langkah yang diakui oleh AS dan beberapa negara lainnya.

Presiden Nicolás Maduro, yang didukung sejumlah negara, menanggapi sikap AS itu dengan memutus hubungan diplomatik dengan negara adikuasa itu.

Maduro menduduki kursi presiden sejak 2013. Dia dilantik untuk masa jabatan kedua awal bulan ini, setelah memenangkan pemilu Mei 2018 yang diboikot kelompok oposisi dan diduga ada kecurangan suara.

Juan Guaido, ketua Majelis Nasional, mengatakan ada pasal dalam konstitusi negara yang memungkinkannya mengambil alih kekuasaan sementara, karena dia meyakini terpilihnya Maduro dalam pemilu presiden lalu, tidak sah.

Dia berjanji untuk memimpin pemerintahan transisi dan menggelar pemilihan umum yang bebas.

Bagaimana cekcok diplomatik berkobar?

Presiden AS Donald Trump mengakui Guaido sebagai kepala negara baru Venezuela beberapa menit setelah politikus berusia 35 tahun itu mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara di ibukota, Caracas, Rabu lalu.

Trump mendesak negara-negara lain agar mengikuti langkahnya - tetapi langkah ini justru memecah belah komunitas internasional.

Sejauh ini tujuh negara di Amerika Selatan, serta Kanada dan Inggris, mendukung seruan Trump.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mengatakan pada Kamis bahwa Inggris menyetujui bahwa Nicolas Maduro "bukanlah pemimpin Venezuela yang sah".

"Inggris meyakini Juan Guaido adalah orang yang tepat untuk membawa Venezuela maju," katanya dalam sebuah pernyataan.

Adapun Uni Eropa menyerukan agar digelar "pemilihan umum yang bebas dan kredibel" dan mengatakan kebebasan dan keamanan Guaido harus dihormati.

Sementara Meksiko, Bolivia, dan Kuba menyatakan dukungannya kepada Maduro, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menulis di Twitter: "Saudaraku Maduro! Berdirilah tegak, kami berdiri di samping Anda."

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved