Otoritas Urusan Sipil Palestina Tarik Stafnya dari Persimpangan Mesir-Gaza
Kelompok Fatah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memutuskan untuk membatalkan perayaan Ulang Tahun ke-54 revolusi Palestina di Gaza.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Kelompok Fatah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memutuskan untuk membatalkan perayaan Ulang Tahun ke-54 revolusi Palestina di Gaza.
Mereka juga mengutuk kelompok Hamas karena menangkap anggota Fatah.
Sementara itu Otoritas Urusan Sipil Palestina menjelaskan, mereka telah memutuskan menarik mundur staf dari titik persimpangan utama antara Jalur Gaza dan Mesir serta menuduh Hamas menggangu pekerjaan mereka.
Baca: Beraroma Lemon, Parfum yang Terinspirasi dari Presiden Putin Belum Disetujui Kremlin
"Sebagai hasil dari penangkapan dan pelecehan yang berkelanjutan oleh Hamas terhadap personel kami serta upaya untuk mengganggu pekerjaan mereka, kami telah memutuskan bahwa mulai besok pagi (Senin), kami akan menarik seluruh staf Otoritas Nasional Palestina (PNA) yang bertugas di persimpangan Rafah," seperti yang tertulis dalam pernyataan itu.
Sedangkan Juru Bicara Hamas Abdel Latif Qanoua mengatakan, keputusan itu merupakan bagian dari rencana untuk membagi Gaza di bawah 'kesepakatan abad ini'.
Baca: Nelayan yang Perahu Jukungnya Terbalik di Pantai Samas Ditemukan Meninggal Dunia di Bugel
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (7/1/2019), menurut Qanoua, itu merupakan sebuah rencana penyelesaian Timur Tengah yang telah dikerjakan Amerika Serikat (AS) sejak Presiden AS Donald Trump mengasumsikan jabatan kepresidenannya.
Hamas, yang terdaftar sebagai organisasi teroris di sejumlah negara termasuk AS dan Israel, menguasai Jalur Gaza setelah perang singkatnya dengan Fatah yang dipimpin Mahmoud Abbas yang juga merupakan Presiden PNA pada 2007 silam.
Kemudian pada 2017, kedua kelompok yang berseberangan itu sepakat untuk memerintah kantong Gaza dan Tepi Barat bersama-sama.