Perempuan Muslim anggota DPR AS, Rashida Tlaib, kenakan baju adat Palestina saat dilantik
Rashida Tlaib, salah satu perempuan Muslim pertama yang terpilih di DPR AS, mengenakan baju tradisional Palestina yang dijahit ibunya saat pengambilan

Politikus Rashida Tlaib dari Michigan, salah satu perempuan Muslim pertama yang terpilih di DPR, mengenakan baju tradisional Palestina yang dijahit ibunya saat pelantikan anggota DPR, Kamis lalu.
Awalnya, Tlaib berencana untuk disumpah dengan Quran milik Thomas Jefferson, tapi kemudian ia berubah pikiran, seperti dilansir Detroit Free Press.
Ia akhirnya disumpah dengan Quran milik keluarganya, yang diterima sebagai hadiah 25 tahun lalu. Quran bersampul merah ini ia tunjukkan di akun Twitter-nya.
Dia dan politikus Demokrat lainnya, Ilhan Oimar, dari Minnesota adalah dua perempuan Muslim pertama yang terpilih di DPR.
Sementara itu, Deb Haaland, anggota DPR yang merupakan keturunan orang Amerika asli atau sejuga menggunakan baju tradisional saat pengambilan sumpah.
- Bagaimana memahami konflik antara Israel dan Palestina?
- Pemilu sela Amerika Serikat: Waria pertama, Muslim pertama, Muslimat pertama
- Perempuan termuda di Kongres AS tak sanggup bayar sewa
- Dukung ide Trump, DPR AS loloskan anggaran tembok perbatasan
Politikus Demokrat dari New Mexico, yang merupakan salah satu dari dua perempuan keturunan Amerika asli pertama yang terpilih di DPR, memakai pakaian tradisional suku Pueblo.
Dia menggunakan perhiasan berwarna silver dan biru-hijau dan sepatu sandal.

Pada hari Kamis, ratusan anggota parlemen dari seluruh AS tiba di Washington untuk disumpah menjadi anggota DPR.
Meskipun tidak ada teks tertulis untuk pengambilan sumpah itu, banyak anggota parlemen yang bersumpah dengan memegang Alkitab saat mereka berjanji untuk melindungi AS dari "semua musuh, baik yang asing atau pun domestik".
Saat wawancara dengan media Detroit Free Press, Tlaib, 42, mengatakan awalnya dia ingin memakai Quran milik presiden ketiga AS, Thomas Jefferson, saat pengambilan sumpah.
Namun, dia memutuskan untuk menggunakan Quran yang dimiliki keluarganya.
- Michelle Obama geser Hillary Clinton sebagai 'perempuan AS paling dikagumi'
- Penangkapan kasus paket bom: Tersangka pelaku adalah pendukung Trump
- Seorang pria menggerayangi perempuan berdalih meneladani Presiden Trump
"Saya bersumpah dengan Quran untuk menunjukkan bahwa orang Amerika terdiri dari berbagai latar belakang dan kita semua mencintai keadilan dan kebebasan," katanya.

"Bagi saya ini sangat penting karena banyak orang AS yang merasa bahwa Islam adalah agama yang asing bagi sejarah negara ini," ujarnya.
Padahal, katanya, "orang Islam sudah berada di sini sejak awal... Sejumlah bapak bangsa AS tahu lebih banyak soal Islam dibandingkan anggota DPR AS saat ini."

Tlaib, politikus Demokrat yang mewakili Detroit, mengatakan ia memakai baju tradisional Palestina, yang disebut thobe, yang dijahit oleh ibunya yang hijrah ke AS dari Tepi Barat saat ia berusia 20 tahun.
Tlaib adalah ibu dari dua anak laki-laki dan anak sulung dari 14 bersaudara.

Neneknya masih tinggal di West Bank. Tlaib berkata dia berharap memimpin delegasi AS setelah memulai tugasnya.
Di sosial media, dia membagikan gambar baju yang dia kenakan dan meminta pengikutnya untuk membagikan baju tradisional mereka dengan tagar #TweetYourThobe.
Ketika merayakan anggota DPR baru dari Demokrat, banyak orang di Twitter yang menyoroti anggota DPR dari Partai Republik yang kurang beragam.