Kamis, 2 Oktober 2025

Jokowi Dorong Wapres Amerika dan ASEAN Terlibat Atasi Krisis Rakhine State

AHA Centre adalah pusat koordinasi dan informasi penanganan bencana di kawasan ASEAN.

Editor: Rachmat Hidayat
Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Jokowi saat foto bersama para pemimpin negara-negara ASEAN dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di sela KTT ASEAN-Korea Selatan di Singapura, Kamis (14/11/2018) waktu setempat. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA-Di sela-sela pelaksanaan KTT ke-33 ASEAN, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pencedi Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu (14/11/2018) waktu setempat.

Dalam pertemuan itu Presiden membahas kerja sama di tiga bidang yaitu kerja sama dalam membangun masyarakat yang majemuk, kerja sama ekonomi dan menjaga perdamaian dan keamanan.

Presiden Jokowi juga menyampaikan harapannya agar Amerika Serikat memberikan dukungan untuk AHA Centre, terutama terkait persoalan Rakhine State. AHA Centre adalah pusat koordinasi dan informasi penanganan bencana di kawasan ASEAN.

Presiden Jokowi memberi perhatian khusus pada masalah kemanusiaan yang dialami mayoritas warga muslim di Rakhine State. Sebelumnya Presiden Jokowi telah mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk menjadi bagian dalam penyelesaian masalah terkait krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.

Hal itu menjadi salah satu poin penting yang disampaikan Presiden saat berbicara dalam sesi pleno KTT ke-33 ASEAN di Suntec Convention Centre, Singapura.

Baca: Jokowi: Kerja Sama Maritim Kunci Utama Kemitraan ASEAN-India

"Krisis kemanusiaan Rakhine State belum juga dapat diselesaikan. Krisis ini telah mengundang kekhawatiran dan menciptakan defisit kepercayaan masyarakat internasional. Sebagai satu keluarga, Indonesia sangat mengharapkan kiranya dapat dilakukan langkah maju penyelesaian krisis kemanusiaan ini," ujar Presiden.

"Indonesia siap! ASEAN saya yakin juga siap membantu Pemerintah Myanmar untuk menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State di mana freedom of movement dihormati, tidak terdapat diskriminasi, dan pembangunan dilakukan secara inklusif," kata Presiden.

Baca: Presiden Jokowi Bakal Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Putin di Sela KTT ASEAN

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved