BTS: Manajemen band K-pop minta maaf terkait topi Nazi
Ribuan orang mengecam kesalahan berbusana ini, meskipun banyak juga penggemar BTS yang membela tindakan grup K-pop ini.
Manajemen grup K-pop, BTS, meminta maaf terkait munculnya sebuah foto yang memperlihatkan anggota band itu mengenakan topi dengan lencana mirip lambang Nazi.
Hal ini terjadi tidak lama setelah anggota band lainnya mengenakan T-shirt dengan foto bom atom, yang mengacu pada pemboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada Perang Dunia II.
Big Hit Entertainment menyatakan kedua kejadian tersebut "sama sekali tidak disengaja" dan bukan kesalahan anggota band.
BTS memiliki penggemar yang sangat besar di internet dan banyak fans menjadikan mereka sebagai tokoh panutan.
- TV Jepang batalkan penampilan K-pop BTS karena kaus bom atom
- BTS: Sejauh mana satu-satunya K-pop yang dapat menembus AS ini bisa bertahan?
- K-pop mendorong lonjakan kursus bahasa Korea
"Kami ingin menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya karena secara tidak sengaja membuat sakit hati dan mengganggu siapapun korban rezim totaliter di masa lalu ... (dan) pihak-pihak yang menjadi korban senjata atom," kata Big Hit Entertainment, agen band tersebut.
BTS bisa dipandang sebagai band K-pop paling populer di dunia. Ribuan orang mengecam kesalahan berbusana ini, meskipun banyak juga penggemar yang membela tindakan grup ini.
'Merendahkan sejarah masa lalu'
Pada Oktober, pengguna media sosial mulai berbagi foto anggota band Jimin yang mengenakan kaos gambar pemboman AS terhadap Jepang dan slogan pembebasan Korea.
Belum jelas kapan foto tersebut diambil, tetapi hal itu menjadi sangat viral - sehingga stasiun televisi TV Asahi di Jepang membatalkan kemunculan grup itu.
Saat itu BTS mengeluarkan pernyataan pihaknya sedih tidak bisa menonton pertunjukan, tetapi tidak menyebutkan T-shirt tersebut.
Media sosial kemudian menemukan foto lama anggota band RM yang mengenakan topi dengan simbol mirip Nazi.
Foto-foto menjadi viral, memicu kecaman dari kelompok hak asasi manusia Yahudi, Simon Wiesenthal Centre, yang mengatakan simbol di topi tersebut adalah logo pimpinan SS Nazi.
"Jelas bahwa perancang dan promotor karir kelompok ini merasa sangat nyaman merendahkan kenangan masa lalu...manajemen seharusnya secara terbuka meminta maaf," kata Rabbi Abraham Cooper, direktur Simon Wiesenthal Centre.
Big Hit mengatakan kepada kelompok tersebut bahwa topi yang dipermasalahkan diberikan kepada penyanyi oleh pengarah gaya pemotretan majalah pada tahun 2014.