Donald Trump Tunjuk Mantan Jenderal Angkatan Darat Jadi Dubes AS untuk Arab Saudi
Donald Trump telah menunjuk seorang mantan Jenderal Angkatan Darat menjadi Duta Besar negara untuk Arab Saudi.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menunjuk seorang mantan Jenderal Angkatan Darat yang memiliki segudang pengalaman di Timur Tengah menjadi Duta Besar negara untuk Arab Saudi.
Posisi duta besar AS untuk Saudi kosong setelah ditinggal Joseph Westphal pada Januari 2017.
Duta Besar baru itu bernama John Abizaid, seorang pensiunan jenderal bintang empat keturunan Lebanon.
Baca: Senator Senior AS Yakin Putra Mahkota Saudi Terlibat Kasus Khashoggi Meski Gedung Putih Membantah
Karirnya cemerlang karena tugasnya sebagai Kepala Komando Pusat AS tergolong paling lama, dimana Timur Tengah menjadi fokusnya.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer AS di West Point, kemudian memperoleh beasiswa untuk belajar bahasa Arab di Yordania, bahasa yang tidak pernah ia pelajari sejak kecil.
Abizaid juga mendapatkan gelar Master of Arts di Universitas Harvard di bidang kajian Timur Tengah, tesisnya berfokus pada kebijakan pengadaan senjata di Arab Saudi.
Baca: Peneliti LIPI Nilai Baik Tantangan Kubu Jokowi-Maruf Terhadap Kubu Prabowo-Sandi
Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (14/11/2018), Pengangkatan pria berusia 67 tahun itu sebagai Duta Besar AS untuk Arab Saudi sengaja dilakukan di tengah berkembangnya penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Wartawan senior Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Hubungan AS dengan sekutu lamanya, Arab Saudi memang sedang diuji terkait kasus tersebut.
Khashoggi terbunuh tak lama setelah memasuki gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu saat hendak mengurus dokumen untuk pernikahannya dengan seorang wanita Turki, Hatice Cengiz.
Baca: Suhardi Alius Menghimbau Kepada Kepala Daerah untuk Berperan Cegah dan Tanggulangi Terorisme
Sementara Arab Saudi yang selama ini dituding berada dibalik perintah pembunuhan itu secara konsisten membantah bertanggungjawab atas menghilangnya Kolumnis The Washington Post itu.
Kerajaan Arab Saudi bersikeras mengatakan bahwa Khashoggi telah keluar dari Konsulat, namun pada akhirnya mereka mengubah keterangan dengan menyebut Khashoggi tewas dalam perkelahian secara tiba-tiba.
Lalu beberapa waktu kemudian, Saudi kembali mengubah pernyataannya.
Mereka mengatakan Kritikus yang 'rajin' mengkritisi kebijakan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) tersebut tewas oleh seorang agen Saudi, namun bukan atas perintah MBS.