Pengemis Ini Tinggal di Hunian Lima Lantai dan Properti Lain yang Disewakan
Tidak diketahui apa dasar nenek tua ini menjadi pengemis, mungkin benar dia hanya ingin menghabiskan waktu karena rasa bosan
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Sally Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, TIONGOK - Kehadiran pengemis sungguh mengganggu apalagi jika mulai memaksa kepada semua orang yang ditemui.
Tampil dengan baju lusuh dan tampang memelas, siapa sangka sebagian besar pengemis justru memiliki harta melimpah yang mungkin dianggap mustahil.
Seperti pengemis berusia 79 tahun asal Hangzhou, Cina.
Dirinya kerap mengemis pada orang-orang yang berlalu lalang di stasiun bus.
Baru-baru ini, ia diketahui tinggal di sebuah hunian 5 lantai.
Tak cukup sampai di situ, wanita tua ini bahkan memiliki lebih dari 10 pertokoan yang sedang disewakan. Mengejutkan bukan?
Kekayaannya yang luar biasa itu lantas menyita perhatian pihak manajemen stasiun bus sehingga mengambil langkah tegas.
Baca: Kader Demokrat Sebut Kasus Ratna Sarumpaet Seperti Pengemis, Cak Lontong : Terus Konferensi Pers?
Melalui pengeras suara, mereka menhimbau kepada seluruh pengunjung stasiun bus untuk berhenti bersedekah pada nenek itu.
Dalam pembelaannya, si nenek pengemis menyatakan keinginannya untuk menjual peta di dalam stasiun.
Tapi pihak manajemen tidak menerima alasan apapun.
Karenanya, dia mulai meminta-minta dari pengunjung yang berada di stasiun.
Melihat insiden itu, putra dari nenek pengemis hanya bisa menggelengkan kepala dengan marah.
Itu karena ibunya yang tak ingin mendengarkannya.
Sang anaklah yang mengungkapkan bahwa ibu dan keluarganya sebenarnya tinggal di hunian lima lantai.
Masing-masing lantai memiliki tiga ruangan dan lebih dari 10 pendingin ruangan yang terpasang.
Tak sampai di situ, ia juga memiliki lebih dari 10 toko dan menyewakannya sebagai grosir, restoran, dan bengkel.
Singkatnya, ia benar-benar memiliki hidup yang sangat mewah.
Baca: Seorang Pria Tiongkok Biarkan Sendok Logam di Dalam Kerongkongannya Selama Setahun
Putra wanita tua itu mengklarifikasi bahwa dia sudah mencoba memberhentikan ibunya dari kebiasaan itu, bahkan sudah menunjukkan gambarnya di media sosial.
Setiap pukul 10 pagi, wanita itu akan menaiki bus menuju stasiun bus dan menantikan kereta api untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
“Baginya, reputasi mungkin tidak masalah. Tetapi kami (putra dan keluarganya) peduli,” seru putra wanita itu.
“Dari segi uang, dia jauh lebih kaya daripada kebanyakan orang di sini. Dia punya tabungan di beberapa bank di sekitar sini, ” sambungnya.
Setelah berita ini menjadi viral online, putranya dikritik karena tidak menghabiskan waktu bersama orangtuanya dan perilaku nenek dimotivasi oleh kesepian dan kebosanan.
Menanggapi komentar ini, putranya mengatakan bahwa dia sudah tinggal bersama orangtuanya dan tidak mungkin untuk tinggal di rumah dan menemani mereka sepanjang hari karena dirinya juga harus bekerja.
Tidak diketahui apa dasar nenek tua ini menjadi pengemis, mungkin benar dia hanya ingin menghabiskan waktu karena rasa bosan. (cr12/tribun-medan.com)