Senin, 6 Oktober 2025

Rangkaian paket bom: Seorang pendukung Trump ditangkap sebagai tersangka

Seorang pria berusia 56 tahun telah ditangkap di Florida terkait rangkaian pengiriman paket bom lewat pos yang ditujukan kepada para penentang

Pada tahun 1980, ia menjadi mahasiswa di Brevard College di North Carolina, kata juru bicara universitas itu kepada BBC News. Dia tidak lulus, dan hanya kuliah hingga tiga semester, tambah juru bicara itu.

Para pejabat AS mengatakan bahwa bukti DNA digunakan untuk melacaknya.

Setelah penangkapannya, berbagai saluran televisi AS menyiarkan langsung gambar sebuah mobil van putih, yang dikatakan milik Sayoc, yang diangkut ke atas sebuah trailer di Plantation dan diderek untuk diperiksa.

Jendela-jendela mobil itu penuh tengan tempelan gambar. Antara lain gambar Presiden Trump berdiri di atas sebuah tank, dan gambar Hillary Clinton dengan lingkaran bidik senapan pada wajahnya.

Akun Twitter dan Facebook atas nama Cesar Altieri dan Cesar Altieri Randazzo, yang diyakini digunakan oleh tersangka, telah dibekukan.

Apa yang dikatakan Trump tentang bom itu?

Berbicara di sebuah acara di Gedung Putih, Trump memuji para penegak hukum yang dengan cepat menangkap tersangka, dan menyebut bahwa pencarian itu tak ubahnya 'mencari jarum di tumpukan jerami'.

"Aksi teror ini sangat tercela dan tidak punya tempat di negara kita," katanya.

Pernyataan itu kontras dengan cuitan Trump sehari sebelumnya, ketika ia menyebut insiden yang ia gambarkan sebagai 'urusan bom' itu memperlambat 'momentum' Partai Republik dalam pencoblosan awal di Pemilu Sela.

javascript:void(0)


Ketika meninggalkan Gedung Putih untuk sebuah mimbar umum di North Carolina, Trump menyangkal bahwa retorikanya selama ini turut berperan atas terjadinya insiden paket-paket bom itu.

Namun ia mengakui, bahwa dia telah mendengar tersangka itu adalah salah satu pendukungnya.

Mantan kepala intelijen James Clapper, salah satu penerima paket, mengatakan kepada CNN: "Ini jelas terorisme domestik, tidak ada keraguan dalam benak saya."

Dia mengatakan bahwa siapa pun yang pernah mengritik Presiden Trump perlu waspada dan mengambil tindakan kewaspadaan ekstra.

Bagaimana rangkaian bom ini terungkap?

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved