Senin, 6 Oktober 2025

Kisah Kamerawan Jepang Berburu Foto Terakhir Guru Aum Shinrikyo Sebelum Dihukum Mati

Kamerawan profesional Jepang, Shigeki Miyajima, nyaris meninggal dunia dipukuli pengikut guru Aum Shinrikyo Shoko Asahara.

Editor: Dewi Agustina
Foto Shigeki Miyajima
Foto terakhir Guru Aum Shinrikyo saat di penjara berhasil diabadikan Shigeki Miyajima, kameraman spesialis Aum sampai hukuman mati. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kamerawan profesional Jepang, Shigeki Miyajima, nyaris meninggal dunia dipukuli pengikut guru Aum Shinrikyo Shoko Asahara (Chizuo Matsumot) sebelum peristiwa gas sarin, 20 Maret 1995.

Namun sejak awal hingga hukuman mati Asahara, kameraman Miyajima terus mengikuti tokoh aliran sesat tersebut dan berhasil mengambil fotonya sebelum dihukum mati, 6 Juli 2018 lalu.

"Kelompok Aum ini sejak awal sudah saya beritahu Pemred saya dan petugas polisi tetapi tak bisa apa-apa mereka," ungkap Miyajima kepada TV TBS, Senin (23/10/2018) malam.

Kelompok aliran sesat tersebut memang sangat berbahaya, dengan penganut yang telah dicuci otaknya oleh Asahara.

"Kelompok Aum lebih gawat dari mafia Jepang (yakuza), sangat berbahaya. Mereka melakukan berbagai hal aneh-aneh, unjuk rasa tetapi tetap didiamkan polisi meskipun dijaga ketat sebelum kejadian gas sarin bawah tanah," tambahnya.

Kegilaan pengikutnya misalnya dihadapi Kiyohide Hayakawa yang juga telah dihukum mati bersama Asahara 6 Juli lalu.

Baca: Mengenal Tiga Orang Penyelamat Nyawa Ratusan Korban Keracunan Teror Gas Sarin di Jepang

Hayakawa dianggap sebagai komandan "tentara" Asahara yang mengontrol keamanan kelompok tersebut.

Fanatismenya membuat semua jarinya sengaja dibakar agar sidik jarinya tak bisa terbaca lagi.

Kalau tak bisa terbaca lagi, maka apabila membuat kejahatan, barang yang dipegangnya tak menyisakan sidik jari lagi.

"Itulah sebabnya saya melihat dia selalu memakai sarung tangan hitam kanan dan kiri karena sidik jarinya semua sudah rusak," tambah Miyajima.

Setelah diumumkan hukuman mati oleh Menteri Kehakiman Jepang, Miyajima segera melihat gedung paling tinggi dekat penjara Asahara di Tokyo.

Dari puncak gedung tersebut agar tak terlihat dari luar, sengaja Miyajima membuat papan abu-abu menutupi dirinya, lalu dipasangkan ke pagar lantai paling atas gedung paling tinggi dekat penjara di mana Asahara berada.

Di tengah papan abu-abu tersebut ada lubang untuk lensa kamera 1000mm lensa tele.

Baca: Tangan Diikat Mulut Dilakban, Istri dan Anak Muhajir Masih Hidup saat Dibuang ke Sungai

Miyajima mengajak temannya yang sangat dipercaya agar rahasia pemotretan Asahara tidak bocor.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved