Selasa, 30 September 2025

'Pembunuhan Mengerikan' Dipercaya Menimpa Pada Jamal Khashoggi, 15 Tersangkanya Juga Menghilang

Dia memanggil Yasin Atkay, penasihat Presiden Turki yang disebut tunangannya, yang merupakan salah satu teman tertuanya.

Editor: Hendra Gunawan
Al Jazeera
Jamal Khashoggi, Jurnalis senior sekaligus kritikus politik Arab Saudi. 

TRIBUNNEWS.COM -- Dokumen mengerikan menjelaskan bahwa Jamal Khashoggi bukan korban satu-satunya kekejaman Arab Saudi terhadap pihak yang dianggap bersalah.

'Pembunuhan mengerikan' wartawan menyusul hilangnya tiga pangeran kerajaan, yang diasingkan, saat House of Saud memburu para pembangkangnya di luar negeri.

Jamal Khashoggi adalah pria pembangkang yang lenyap (dilenyapkan) pada 2 Oktober, setelah berjalan masuk ke konsulat Saudi di Istanbul, Turki, sebagaimana diulas Daily Mail, dikutip Warta Kota, Kamis (19/10/2018).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa cat baru ditemukan di gedung itu

Dossier sekarang menunjukkan hilangnya Khashoggi menyusul tiga insiden lainnya

Pukul 1.14 siang tanggal 2 Oktober, kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul dan "keluar" dari muka Bumi ini.

Dia menghilang seolah-olah dia tidak pernah ada.

Tetapi, peristiwa kejam itu dari kepergiannya yang menjadi korban kekejaman, tumbuh semakin besar dari hari ke hari.

Semakin ditutupi, api semakin membesar.

Berikut liputan yang dilakukan Daily Mail terhadap kasus pembunuhan yang menyita perhatian dunia itu.

Sekarang, telah dipercaya secara luas oleh publik bahwa Khashoggi terbunuh di dalam gedung oleh anggota regu algojo pencabut nyawa rezim Saudi, oleh sejumlah 15 pria kuat, yang bengis, yang telah terbang ke kota itu pada hari yang sama.

Para pelaku juga diperkirakan langsung "dilenyapkan" oleh dalang kasus ini.

Pada hari Senin, polisi dan jaksa memeriksa gedung konsulat di Istanbul selama lebih dari delapan jam.

Sekarang, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan mereka menemukan cat baru di gedung tempat Khashoggi lenyap.

Para pejabat Turki percaya dia dibunuh dan dipotong-potong di konsulat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved