Presiden Maladewa Abdulla Yameen Akui Kekalahannya dalam Pilpres

TRIBUNNEWS.COM, MALADEWA - Presiden Maladewa Abdulla Yameen, telah mengakui kekalahannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) di negara itu.

Yameen sebelumnya diketahui memimpin Maladewa menggunakan kebijakan luar negeri yang cenderung pro terhadap Tiongkok.

Sementara penggantinya nanti, diduga lebih memainkan kebijakan yang pro terhadap India.

Dikutip dari laman NHK World, Selasa (25/9/2018), Yameen menerima kekalahannya itu setelah komisi pemilihan mengungkapkan hasil sementara yang memproyeksikan kemenangan untuk Ibrahim Mohamed Solih.

Dalam pidato yang ditayangkan di televisi setempat pada hari Senin kemarin, Yameen menerima hasil tersebut.

Ia menjelaskan, dirinya telah bertemu dengan Solih dan mengucapkan selamat atas kemenangan rivalnya itu.

Yameen pun menjanjikan akan melimpahkan kekuasaannya tanpa ada huru hara, saat masa jabatannya berakhir pada November mendatang.

Mengetahui rivalnya itu telah mengakui kekalahan, Solih kemudian menemui para pendukungnya yang bersorak sorai menyambut penampilan perdananya sebagai Presiden terpilih.

Solih kemungkinan akan mencoba memperbaiki hubungan Maladewa dengan India melalui sebuah langkah yang akan menandai berakhirnya diplomasi pro-Tiongkok yang selama ini diterapkan oleh pemerintahan Yemeen.

Kendati demikian, masih ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh pemerintahan Solih nantinya.

Termasuk apakah pergeseran kebijakan pro-India bisa dicapai atau tidak, hal itu mengacu pada ketergantungan keuangan negara tersebut yang lebih condong ke arah Tiongkok.