'Korban kekerasan seksual' calon hakim Mahkamah Agung AS, Brett Kavanaugh, buka suara
Seorang perempuan yang mengklaim bahwa dirinya diserang secara seksual oleh calon hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Brett Kavanaugh, buka
Seorang perempuan yang mengklaim bahwa dirinya diserang secara seksual oleh calon hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Brett Kavanaugh, buka suara.
Christine Blasey Ford mengatakan kepada harian Washington Post, Kavanaugh telah menjepitnya ke tempat tidur dan mencoba menanggalkan pakaiannya ketika mereka berdua masih remaja.
Kavanaugh membantah tuduhan itu ketika pertama kali muncul pada pekan lalu.
- Trump pilih mantan penasihat George W Bush untuk jabat hakim agung
- Akhirnya Barack Obama bicara, menyerang Donald Trump soal 'hal-hal gila dari Gedung Putih'
- Hakim AS dukung penundaan deportasi umat Kristen Indonesia
Kini, para anggota Komite Yudisial di Senat diperkirakan bakal menemui Kavanaugh dan Ford untuk meminta kejelasan duduk perkara.
Sebelumnya, Kavanaugh, 53, ditanyai selama empat hari oleh para anggota Komite Yudisial di Senat pekan lalu.
Mereka akan menggelar pemungutan suara pada Kamis (20/9) untuk menentukan apakah sosok yang dicalonkan Presiden Donald Trump itu bisa dipilih oleh seluruh anggota Senat.
Kavanaugh adalah pilihan Presiden Trump untuk menggantikan Hakim Anthony Kennedy dan dia sangat ditentang keras oleh sebagian Demokrat karena pandangannya yang konservatif, seperti isu aborsi.
Jika dipilih untuk seumur hidup, Kavanaugh diprediksi untuk menggerakkan posisi Mahkamah Agung condong ke kanan.

Kapan dugaan serangan itu terjadi?
Ford, seorang profesor psikologi di Universitas Palo Alto, mengatakan kepada Washington Post bahwa dia memutuskan untuk maju ke muka publik karena privasinya "telah diketahui".
Dia meyakini insiden itu terjadi pada 1982, ketika dia berusia 15 tahun dan Kavanaugh berusia 17 tahun.
Saat itu, Kavanaugh merupakan seorang pelajar Georgetown Preparatory School di Bethesda, Maryland, dsedangkan Ford adalah pelajar sebuah sekolah menengah.
Insiden itu diduga terjadi ketika sekumpulan remaja bertemu di sebuah rumah. Ford mengklaim Kavanaugh dan seorang teman "menjebaknya" ke kamar tidur. Kavanaugh dan temannya sama-sama mabuk, kata Ford.
Kavanaugh, sebagaimaan dituliskan Washington Post, menjepit punggung Ford di tempat tidur dan meraba-raba bagian dalam pakaiannya.
Ketika Ford mencoba berteriak, lanjut harian itu, Kavanaugh meletakkan tangannya di mulut perempuan tersebut.