Kamis, 2 Oktober 2025

Alami Pelecehan Seksual, Siswi Tewas Bunuh Diri karena Depresi, Ada Insiden Miris di Baliknya

Siswi yang bernama Li Yi-yi ini memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari gedung tinggi pada 21 Juni 2018 kemarin.

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Bobby Wiratama
Next Shark
Li Yi-yi 

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial di Cina dihebohkan oleh beberapa foto dan komentar netizen soal siswi yang bunuh diri minggu lalu.

Diketahui, siswi yang bunuh diri ini berasal dari Qingyang, Provinsi Gansu, Cina.

Siswi yang bernama Li Yi-yi ini memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari gedung tinggi pada 21 Juni 2018 kemarin.

Dilansir Tribunnews dari Next Shark, Rabu (27/6/2018), Li dilaporkan berjuang melawan depresi yang dideritanya.

Li Yi-yi
Li Yi-yi (Next Shark)

Depresi tersebut diakibatkan karena sekolah dan pihak berwenang setempat menolak percaya ia telah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh gurunya sendiri pada 2016 lalu.

Sayang, di balik tragisnya kematian Li, tersimpan kisah miris yang bisa membuat siapa saja mengelus dada.

Aksi bunuh diri Li Yi-yi dari gedung terekam dalam sebuah video yang kini dihapus.

Sebelum lompat, Li sempat mengatakan kalimat terakhir pada petugas pemadam kebakaran yang menyelamatkannya.

"Kak, terima kasih, aku ingin pergi ke surga," ujarnya.

Sekumpulan orang yang menyaksikan di bawah gedung malah bersorak saat tubuh Li terjatuh dan terbaring di tanah.

Detik-detik Li Yi-yi melompat dari gedung.
Detik-detik Li Yi-yi melompat dari gedung. (Next Shark)

Banyak saksi di Qingyang menunjukkan sikap antipati saat Li Yi-yi duduk di pinggir gedung.

Unggahan netizen soal Li Yi-yi.
Unggahan netizen soal Li Yi-yi. (Next Shark)

Bahkan beberapa melakukan live streaming dengan judul, '1, 2, 3, Jump'.

Live streaming lainnya menuliskan teks pada foto Li yang tengah duduk di pinggiran gedung.

Unggahan netizen soal Li Yi-yi.
Unggahan netizen soal Li Yi-yi. (Next Shark)

Teks tersebut berbunyi, "Jika kamu ingin lompat, cepatlah. Kamu membuat jalanan semakin macet."

Bukan hanya itu, komentar dari netizen di Weibo tak kalah menyakitkan.

"Lompatlah, apa yang kamu tunggu?"

"Cepat dan lompatlah. Aku masih harus menjemput anak-anakku di sekolah."

"Masih saja tidak lompat, padahal sudah beberapa jam."

Beberapa potongan gambar menunjukkan banyak orang yang memberi semangat dan bertepuk tangan untuk Li.

Sebagian dari mereka ditangkap oleh pihak berwenang karena menunjukkan sikap tak sopan.

Sikap antipati yang ditunjukkan oleh sebagian orang menuai kritikan dari netizen lainnya.

Unggahan netizen soal Li Yi-yi di Weibo.
Unggahan netizen soal Li Yi-yi di Weibo. (Next Shark)

"Ada apa dengan masyarakat sekarang ini? Seorang gadis melompat dari gedung dan mereka tertawa, memberinya semangat agar ia segera bunuh diri. Bahkan ada yang melakukan live streaming. Rasa kemanusiaan saat ini menjadi hal mahal. Mereka sama saja dengan pembunuh," tulis seorang pengguna Weibo.

Sebelumnya, diketahui siswi berusia 19 tahun ini sempat membuat laporan atas kasus pelecehan seksual yang menimpanya.

Dalam laporan Li yang bocor di internet, ia mengalami pelecehan seksual saat berusia 17 tahun.

Guru yang bernama Wu memeriksa Li di area istirahat.

Saat itulah Wu disebut Li melakukan hal tidak senonoh.

Keesokan harinya, Li melaporkan hal tersebut pada pihak sekolah.

Namun sayang, sekolah dilaporkan tidak merespon laporan Li dan malah berusaha menutupinya.

Laporan Li Yi-yi soal kasus pelecehan seksual yang menimpanya.
Laporan Li Yi-yi soal kasus pelecehan seksual yang menimpanya. (Next Shark)

Bahkan keluarga Li sempat ditawari uang sejumlah 350 ribu yuan atau sekitar Rp 752 juta untuk tidak membawa kasus pelecehan seksual ke jalur hukum.

Karena gagal mencari keadilan di sekolahnya sendiri, Li memutuskan melaporkan kasus pelecehan yang dialaminya ke pihak berwenang.

Sayang, ia hanya mendapati hal serupa seperti di sekolahnya.

Wu dilaporkan bisa bebas setelah ia mengaku hanya menyentuh Li untuk memeriksa kesehatannya.

Akibatnya, Li Yi-yi kemudian menderita Post Traumatic Stress Disorder (PT SD).

Gangguan depresi yang dialami Li, serta tak ada pihak yang percaya pada laporannya, membuat siswi ini memutuskan bunuh diri.

Sebelum memutuskan untuk melompat dari gedung, Li sempat mengkonsumsi pil dalam jumlah banyak.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved