Kenapa Kecelakaan Kapal Terus Berulang? Apa Sebenarnya Akar Masalahnya?
Kecelakaan KM Sinar Bangun menjadi satu tragedi memilukan di Indonesia. DW berbincang dengan Siswanto Rusdi, Direktur The National…
Belajar dari kecelakaan kapal Sewol di Korea Selatan, pertama menteri perhubungan harus mundur. Menteri perhubungan gagal mencegah kecelakaan. Respon dan tanggung jawab yang cukup pasca tragedi itu juga tidak ada. Itu yang pertama, jadi harus ada dulu pertanggungjawaban moral. Kemudian yang juga tidak ada adalah arahan dari penanggungjawab tertinggi keselamatan transportasi, dalam hal ini menteri perhubungan. Jalan tol dan bandara seperti lebih dipentingkan daripada transportasi air. Laut hampir tidak dilirik. Apakah pernah menteri perhubungan menyidak kapal di pelabuhan-pelabuhan tradisional sebelum lebaran? Tidak ada. Lima tahun pemerintahan Jokowi, dua menteri perhubungan sudah dipilih, tidak terdengar berita pelabuhan-pelabuhan kecil ini diperiksa, dikontrol, syahbandar dicek.
Siswanto Rusdi adalah direktur dan pendiri The National Maritime Institute (Namarin). Namarin merupakan sebuah lembaga pengkajian (think tank) kemaritiman independen yang mengkonsentrasikan diri pada bidang kepelabuhanan, pelayaran, kelautan dan keamanan maritim atau maritime security. Lembaga ini didirikan di Jakarta pada Juli 2007 oleh akademisi, wartawan, naval architect serta pensiunan AL. Pemikiran yang dihasilkan oleh Namarin telah tersebar dalam berbagai pemberitaan media nasional, jurnal maupun internet.
Wawancara dilakukan oleh Nurzakiah Ahmad.
(na/ap)