Anwar Ibrahim: Sudah Lama Saya Ampuni Mahathir
Anwar duduk di samping istrinya yang juga Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail, saat konferensi pers pertamanya di kediaman setelah bebas.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemimpin de facto PKR Datuk Seri Anwar Ibrahim mengaku telah lama mengampuni lawan politiknya yang kini menjadi Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad.
Kini Anwar Ibrahim, telah diberikan pengampunan penuh oleh Raja Malaysia, Sultan Muhammad V mengikuti koalisi Pakatan Harapan yang catatkan kemenangan bersejarah dalam pemilu ke-14.
Baca: Hakim Cecar Pembuat Draf SK untuk PT Sawit Golden Prima
Baca: Persib Bandung Agendakan Uji Coba ke Luar Negeri
Dalam konferensi pers pertamanya setelah dibebaskan, hari ini, Rabu (16/5/2018), Anwar mengatakan banyak orang mempertanyakan dan bersikap sinis tentang kerja samanya dengan Mahathir.
Apalagi mengingat yang telah terjadi 20 tahun yang lalu.
"Banyak orang mempertanyakan mengapa Anda bekerja dengan orang itu? Dan mereka menjadi sangat sinis bertanya "apakah Anda serius" Apakah Anda tulus."
Anwar duduk di samping istrinya yang juga Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail, saat konferensi pers pertamanya di kediaman setelah bebas.
"Jadi saya memandang dia dan aku berkata, minat saya sekarang adalah kesejahteraan bangsa," cetus Anwar.
"Saya telah mengampuni (Mahathir) dan ia telah membuktikan keberaniannya, dia telah membuat pengorbanan, ia difitnah di media? Saya memberitahu you "ini seperti déjà vu!! kata mantan Menteri Keuangan itu.
Menurutnya Mahathir telah berjuang, bekerja keras, dan sekarang telah didukung dalam agenda reformasi.
Untuk itu pula Anwar mengatakan akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh mantan saingan Mahathir Mohamad.
Meskipun ia menjelaskan masih belum akan segera menjadi bagian dari pemerintahan.
"Aku telah memberikan jaminan, saya di sini sebagai warga negara yang memberikan dukungan yang lengkap untuk mengelola negara pada pemahaman bahwa kami berkomitmen dalam agenda reformasi, dimulai dengan yudikatif, media dan seluruh aparat," ujar Anwar.
Menurut Anwar, hak prerogatif Perdana Menteri Mahathir Mohamad untuk membentuk Kabinet.
Namun dia akan berkonsultasi dengan pemimpin partai terkait akan masuk kabinet.
Yang jelas menurut Anwar, ia akan mengambil waktu bersama dengan keluarganya.
"Saya sudah diberitahu Mahathir, saya tidak perlu ada dalam kabinet untuk saat ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim akan diberikan pengampunan penuh dan segera dibebaskan.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada konferensi pers pada Jumat (11/5/2018), sehari setelah ia disumpah.
Mahathir menjelaskan Raja Malaysia telah menunjukkan kebersediaannya untuk mengampuni Anwar dan akan segera dibebaskan dari penjara.
"Pengampunan penuh... yang berarti ia harus segera akan dibebaskan setelah ia diampuni," katanya.
"Setelah bebas ia baru akan berpartisipasi penuh dalam politik."
Sebelumnya Mahathir telah mengatakan bahwa ia akan mengambil langkah untuk meminta pengampunan Anwar.
Setelah mendapat pengampunan dari Raja, Anwar akan menjadi seorang anggota parlemen.
Anwar Ibrahim adalah mantan wakil Mahathir pada 1 Desember 1993 hingga 2 September 1998. Mahathir memecatnya setelah dia tersandung tuduhan sodomi.
Kemudian di 2013, dia mendapat vonis penjara selama lima tahun atas tuduhan yang sama.
Dia bakal bebas pada 8 Juni mendatang.
"Ketika dia resmi mendapat pengampunan, maka dia bisa kembali menjadi perdana menteri," kata Mahathir seperti dilansir Malaysia Kini Kamis (10/5/2018).
Namun, lanjut pemimpin 92 tahun tersebut, Anwar harus memulai dari bawah.
Setidaknya sebagai senator sebelum bertarung di level yang lebih tinggi. Pada konvensi Pakatan Harapan di Januari, koalisi setuju untuk mencalonkan Mahathir sebagai calon PM, sementara Anwar menjadi penerusnya. (Bernama)