Mbah Mijan Komentari Terpilihnya Mahathir Mohammad Sebagai PM Malaysia , 'Indonesia Bisa Duplikasi'
"Mungkin Indonesia bisa menduplikasi Malaysia, jika kalian ingin ganti presiden, tidak perlu harus tebar kebencian."
TRIBUNNEWS.COM - Hari kamis ini (10/5/2018) menjadi hari yang bersejarah bagi masyarakat Malaysia.
Bagaimana tidak?
Pada hari inilah masyarakat Malaysia melihat hasil akhir dari penentuan pemilihan pemimpin negaranya untuk 5 tahun mendatang.
Lantas bagaimana hasilnya?
Kejutan bisa dikatakan terjadi dalam pemilihan umum kali ini.
Gabungan oposisi Malaysia yang dipimpin mantan perdana menteri Mahathir Mohamad berhasil meraih kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum Malaysia.
Hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum memperlihatkan aliansi gabungan oposisi Pakatan Harapan dan satu partai di negara bagian Sabah meraih 115 kursi parlemen atau melewati ambang mayoritas 112 kursi.
Kemenangan 115 kursi ini dinilai lebih dari cukup untuk memenangkan pemilu.
Seperti yang diketahui, Calon perdana menteri Malaysia harus mengamankan minimal 112 kursi dari 222 kursi Parlemen.
Dengan hanya beberapa kursi yang tersisa untuk dihitung, hasil sementara menunjukkan oposisi Pakatan Harapan telah mendominasi hasil perhitungan suara.
Dengan demikian maka oposisi yang akan membentuk pemerintahan dan Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri tertua di dunia pada usia 92 tahun.
Mahathir (92) mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama lebih dari 60 tahun. Koalisi Barisan Nasional dipimpin oleh petahana Perdana Menteri Nasional Najib Razak, yang juga merupakan mantan anak didik dari Mahathir.
"Kami tidak balas dendam, kami ingin memulihkan aturan hukum," kata Mahathir dalam konferensi pers, Kamis (10/5/2018), pukul 02.45 dini hari waktu setempat.
Dia berharap, upacara pelantikan dapat dilaksanakan pada Kamis (10/5/2018). Dengan kemenangan Mahathir dalam pemilu Malaysia, dia bakal menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.
Para pendukung oposisi Pakatan Harapan tumpah ruah ke jalan untuk merayakan kemenangan Mahathir. The Star Malaysia melaporkan, koalisi telah dihubungi Istana, yang menyatakan akan mengakui hasil resmi pemilu setelah diumumkan oleh komisi pemilihan umum.