Donald Trump Buka Peluang Buar Kesepakatan Baru Setelah AS Menarik Diri Dari Kesepakatan Nuklir Iran
"Jelas bagi saya bahwa kami tidak dapat mencegah bom nuklir Iran di bawah struktur yang membusuk dari perjanjian saat ini,"
lihat foto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, WHASINGTON - Presiden Donald Trump telah menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran.
Tindakan tindakan tersebut tentunya dapat mempengaruhi jatuhnya perjanjian lainnya dan pada akhirnya Iran menjadi yang terdepan dalam meneruskan senjata nuklir.
Baca: ICMI: Putusan PTUN Tepat Melarang dan Membubarkan HTI
Dalam pidatonya Trump mengatakan bahwa kesepakatan di 2015 yang dinegosiasikan Presiden Obama tidak cukup membatasi Iran untuk mencegahnya membangun senjata nuklir.
"Jelas bagi saya bahwa kami tidak dapat mencegah bom nuklir Iran di bawah struktur yang membusuk dari perjanjian saat ini," kata Trump, Selasa (8/5/2018) sore, seperti dilansir Vox.
Baca: Polres Jakarta Selatan Amankan 4 Orang Saat Penertiban Komplek Kodam
"Pada Intinya, kesepakatan bersama Iran telah rusak. Jika kita tidak melakukan apa-apa, kita tahu persis apa yang akan terjadi. ” tambah Trump.
Presiden AS itu mengatakan dia terbuka untuk merundingkan sebuah kesepakatan baru yang akan memberlakukan pembatasan lebih ketat terhadap program nuklir Teheran dan membatasi aspek lain dari perilaku Iran.
Baca: Presiden Partai Islam Malaysia Siap Terima Apapun Hasil Pemilu
Termasuk pengembangan rudal balistik, dan dukungannya bagi kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah.
"Para pemimpin Iran secara alami akan mengatakan bahwa mereka menolak untuk menegosiasikan kesepakatan baru," ujar Trump.
Namun, dirinya mengatakan kemungkinan akan melakukan hal yang sama jika dirinya berada di posisi Iran.
Trump mengklaim Iran akan membuat kesepakatan baru yang menguntungkan seluruh Iranian, dan Iran.
"Saya siap, bersedia, dan mampu," ujarnya lagi.
