Korea Selatan: Penempatan Pasukan AS Tak Berkaitan Dengan Kesepakatan Damai Semenanjung Korea
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In menjelaskan, penempatan tentara Amerika Serikat (AS)
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In menjelaskan, penempatan tentara Amerika Serikat (AS) tidak berkaitan sama sekali dengan penandatanganan persetujuan damai Semenanjung Korea.
Hal itu disampaikan Juru bicara Kepresidenan Korsel Cheongwadae, Kim Eui Kyeom dalam jumpa pers, Rabu (2/5/2018).
Baca: Jusuf Kalla Tutup KTT Ulama Dunia Wasatiyat Islam
Ia pun menananggapi Asisten Khusus Presiden untuk diplomasi dan keamanan, Moon Chung-in yang menyatakan perlu mempertimbangkan penarikan mundur tentara AS pada saat menandatangani persetujuan damai Semenanjung Korea.
Menurutnya, Presiden Moon Jae-in dengan tegas menyatakan, masalah tentara AS untuk Korsel adalah masalah persekutuan Korsel-AS, tidak berkaitan dengan persetujuan damai.
Menurut laporan media setempat, Menteri Penyatuan Korsel, Cho Myoung-gyon dalam jumpa pers kemarin menyatakan, pada masa depan, persekutuan Korsel-AS dan tentara AS untuk Korsel akan memainkan peranan penting dalam pengelolaan damai situasi Semenanjung Korea dan pemeliharaan perdamaian Semenanjung Korea.
Baca: Sultan Brunei Berniat Beli Alutsista Buatan Pindad
Sebelumnya, mewujudkan perdamaian, Korea Utara dan Selatan mulai membongkar pengeras suara di seluruh perbatasan mereka, pada Selasa (1/5/2018).
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pembongkaran pengeras suara yang selama ini dipakai untuk propaganda di perbatasan Korea, dilakukan guna memenuhi janji yang dibuat pada pertemuan bersejarah kedua pimpinan Korea.
Ini merupakan langkah-langkah kecil, dan rekonsiliasi setelah menandatangani kesepakatan dalam deklarasi bersama di puncak pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Kim Jong Un, Jumat pekan lalu.
Baca: Kunjungi Mabes TNI, Jokowi dan Sultan Brunei Kenakan Baju Loreng Militer
"Aktivitas pada beberapa titik sepanjang perbatasan ditunjukkan dengan membongkar speaker di Korea Utara," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan.
"Korea Selatan juga mulai melakukan hal yang sama di 2 tempat," katanya.
Selama beberapa dekade lalu, kedua belah pihak saling mengeluarkan aneka propaganda dari pengeras suara sebagai bentuk perang psikologis.