Kamis, 2 Oktober 2025

Lansia di Jepang Ditipu Seseorang yang Mengaku Anak Sulungnya Sebesar 112 Juta Yen

Seorang lansia berusia 80 tahunan belum lama ini ditipu dengan cara Ole-Ole Sagi sehingga menderita kerugian sebesar 112 juta yen.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Ilustrasi Ole-ole Sagi penipuan lewat telepon umumnya dengan target orang lanjut usia. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang lansia berusia 80 tahunan belum lama ini ditipu dengan cara Ole-Ole Sagi (berpura-pura seperti anaknya sendiri lewat telepon), sehingga menderita kerugian sebesar 112 juta yen.

"Kejadian 10 April lalu, seorang nenek usia 80 tahunan di daerah Setagayaku Tokyo mendapat telepon dari seorang lelaki yang berpura-pura sebagai anak sulungnya," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (27/4/2018).

Suara telepon seolah menyerupai suara anak sulungnya yang sedang dalam kesusahan.

"Mama, saya kehilangan cek yang ada di dalam tas saya dicopet seseorang, butuh bantuan segera," kata lelaki di telepon kepada nenek tersbeut.

Kasihan dengan anaknya yang sedang mengalami kesusahan, lansia itu menyediakan uangnya yang diminta sebesar 100 juta yen.

Baca: Perampok Semprotkan Gas Air Mata ke Petugas Pembawa Uang ATM Sebelum Bawa Kabur Rp 1,8 Miliar

Lima hari kemudian seorang yang mengaku sebagai akuntan perusahaan tempat "anaknya" bekerja (disebutkan dalam pembicaraan telepon akan ada akuntan perusahaannya menemui nenek) menjumpai sang nenek.

Uang tunai 96 juta diberikan oleh nenek tersebut untuk mengganti cek yang "dihilangkan" anak sulungnya.

"Ibu, anak ibu menghilangkan uang perusahaan itu sama juga tindak pidana pencurian. Anak ibu bisa masuk penjara itu sebenarnya. Untuk itu butuh uang tambahan, tidak cukup 96 juta yen ini," kata pria yang mengaku akuntan tersebut.

Sang ibu pun mengambil lagi uang 16 juta yen dari bank dan memberikan lagi uang tersebut kepada sang akuntan.

Sehingga total 112 juta yen tunai diserahkan kepada penipu tersebut.

Sang ibu kemudian menelepon anaknya ingin tahu uangnya telah terima atau belum.

Tetapi anaknya justru bingung dan mengaku tak pernah menelepon ibunya perihal uang tersebut.

Sadar kena penipuan langsung, tanggal 16 April ibu itu menghubungi polisi.

Baca: Tiga Tokoh Senior Daftar Jadi Caleg Partai Solidaritas Indonesia

Kepolisian Metropolitan Tokyo segera mengusut tindak pidana penipuan, Ole-ole Sagi tersebut hingga kini belum diketahui siapa pelakunya.

Pemeriksaan dilakukan lewat kamera CCTV terdekat di lokasi sang ibu bertemu dengan penipu tersebut.

Penipuan gaya ini banyak dilakukan sindikat kejahatan mafia Jepang (yakuza) yang sangat profesional.

Jumlah kerugian terus meningkat dari tahun ke tahun.

TV NHK pun sebelum jam 19.00 hampir setiap hari mengingatkan bahaya Ole ole sagi terutama mengincar para lansia di Jepang.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved