Seorang Wartawan Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel
Seorang wartawan Palestina tewas dengan luka serius setelah ditembak pasukan Israel saat meliput aksi demonstrasi di sepanjang perbatasan Gaza.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Seorang wartawan Palestina tewas dengan luka serius setelah ditembak pasukan Israel saat meliput aksi demonstrasi di sepanjang perbatasan Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut Yaser Murtaja, seorang fotografer dari agensi berita Ain Media yang bermarkas di Gaza, ditembak pada bagian perutnya di Khuza'a, selatan Jalur Gaza, Jumat (6/4/2018).
Dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu (7/4/2018), pria berusia 30 tahun itu dipukul, meski ia mengenakan jaket anti peluru biru yang memiliki tanda bertuliskan 'PRESS' atau Pers, tanda yang memberi ciri bahwa dirinya merupakan jurnalis.
Baca: KA Sancaka Melaju Dengan Kecepatan 91 Kilometer per Jam saat Hantam Truk Trailer di Ngawi
Hosam Salem, seorang fotografer lainnya yang berada di lokasi kejadian tersebut, mengatakan kepada Al Jazeera pada Jumat, bahwa ia menyaksikan sendiri Yaser jatuh ke tanah setelah ditembak pasukan Israel.
"Yaser sedang mengambil gambar dengan kameranya di sebelahku, ketika kami mendengar suara tembakan, ia (langsung) jatuh ke tanah dan berkata 'saya telah ditembak, saya tertembak'," kata Hosam.
Organisasi Jurnalis Palestina 'The Palestinian Journalists Syndicate' menyampaikan ada tujuh wartawan lainnya juga terluka dalam unjuk rasa yang digelar sejak Jumat.
Baca: Luhut Sarankan Prabowo Subianto Maju Jadi Calon Presiden Dalam Pilpres 2019
Mereka menggambarkan apa yang dilakukan pasukan zionis itu sebagai 'kejahatan disengaja yang dilakukan oleh tentara israel'.
Serikat jurnalis itu memposting foto-foto wartawan bernama Khalil Abu Athira, yang ditembak saat menjalankan tugasnya meliput protes Gaza pada Jumat.
Peristiwa tersebut juga tanda serkat tersebut menyerukan agar massa berpartisipasi dalam pemakaman Yaser, serta untuk menggelar protes yang akan diadakan di Menara Square di Kota Ramallah, Tepi Barat pada pukul 12 malam waktu setempat.
Baca: Peringati Harlah ke-95, NU Gelar Pagelaran Wayang Kulit di Tugu Proklamasi
The Palestinians Journalist Syndicate juga menyerukan agar Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melindungi wartawan dan menerapkan Resolusi PBB 2222 ke dalam langkah-langkah konkret.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk menembak wartawan dan keadaan wartawan yang diduga terluka oleh tembakan tentara Israel itu tidak diketahui dan sedang diselidiki.
Pawai Hak untuk Kembali
Selain kematian Yaser, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa pada Sabtu, ada pembunuhan terhadap seorang warga laki-laki lainnya, Hamza Abdel Aal (20), sehingga jumlah orang yang tewas selama aksi protes Jumat itu menjadi 9 orang.
Sebanyak 31 orang Palestina telah ditembak mati sejak dimulainya protes pada 30 Maret lalu.
Puluhan ribu orang turun ke daerah perbatasan Gaza dan Israel menuntut hak untuk kembali bagi para pengungsi Palestina.
Baca: Hendak Menikahkan Anaknya, Bapak Ini Kelimpungan Ada Jenazah Maling Uang Kotak Amal di Masjid
Amunisi, peluru baja berlapis karet, dan gas air mata ditembakkan pada pengunjuk rasa oleh tentara Israel, melukai setidaknya 1.400 warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa pada hari Jumat, sebanyak 491 prang terluka akibat amunisi yang telah ditembakkan pasukan Israel terhadap para pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat perbatasan Israel di jalur Gaza yang terkepung itu.