Minggu, 5 Oktober 2025

7 Hal ini Jadi Pertanda Bila Warga Jepang Akan Segera Mengalami Kepunahan

Seperti yang sudah banyak orang tahu selama ini, angka pertumbuhan penduduk di Jepang bisa dibilang memprihatinkan.

Penulis: Bobby Wiratama
AP
Warga jepang peringati 70 Tahun bom atom Nagasaki 

20% dari tindak kriminal Jepang dilakukan oleh orang yang sudah berusia lanjut.

Seringkali tindak kriminal dilakukan agar mereka bisa mendapat asuhan di penjara.

Setelah keluar dari penjara mereka seringkali kembali akibat keluarga atau kerabat yang tidak mampu merawat mereka atau karena mereka tidak memiliki apa-apa lagi.

5. Para ahli sudah memproyeksikan kapan orang Jepang punah

Para ahli sudah memproyeksikan kapan orang Jepang punah
Para ahli sudah memproyeksikan kapan orang Jepang punah ()

Beberapa ahli memprediksi jikalau populasi Jepang akan turun sebesar 34% di tahun 2100 akibat rendahnya tingkat kelahiran dan imigrasi.

Para ahli juga mengkalkulasi jika tren ini terus berjalan, tidak akan ada lagi orang Jepang pada tanggal 12 Agustus 3776

6. Orang langsung menikahi temannya sendiri tanpa kencan

Orang langsung menikahi temannya sendiri tanpa kencan
Orang langsung menikahi temannya sendiri tanpa kencan ()

Akibat tidak punya waktu untuk menjalin hubungan akibat kesibukan kerja, kebanyakan orang dewasa di Jepang langsung menikah dengan teman mereka yang dirasa sudah dekat.

Memang di negara lain juga sering ada pasangan yang membuat janji akan menikah bila masih single saat berusia 30 tahun atau lebih, hanya saja di Jepang hal ini terjadi saat usia 20 tahun.

7. Karyawan mati karena kebanyakan bekerja

Karyawan mati karena kebanyakan bekerja
Karyawan mati karena kebanyakan bekerja ()

Jepang memiliki kata tersendiri untuk mendeskripsikan kematian akibat terlalu banyak bekerja, yaitu Karoshi.

Menurut sebuah survey dari 10.000 karyawan Jepang, 20% dari mereka bekerja lembur sampai 80 jam tiap bulannya.

Pemerintah Jepang sendiri sudah banyak memberikan anjuran pada para perusahaan untuk memberi karyawan mereka lebih banyak waktu luang, namun melihat resesi yang berkepanjangan, nampaknya hal ini sulit dilakukan perusahaan bila mereka ingin bertahan.

(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved