6 Fakta Soal Hell Week, Ujian Neraka Pasukan Elit Navy SEAL, Saking Brutalnya Sampai Berhalusinasi
Setelah melewati tahapan pertama ini, siswa masih akan dikirim ke pelatihan berikutnya yang tak kalah menyiksa.
TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran pasukan khusus atau pasukan elit, tak pelak jadi sebuah unit wajib di sebuah angkatan bersenjata negara.
Nah, di Amerika Serikat, satu unit pasukan khusus mereka adalah Navy SEAL.
Tentu saja, pendidikan mereka sangat sulit.
Untuk dinyatakan sah menjadi anggota SEAL, mereka digembleng dengan begitu keras dan brutal.
Konon, gemblengan ini disesuaikan dengan batas maksimal kekuatan prajurit.
Nah, dalam masa pelatihan, para calon SEAL wajib menjalani prosesi minggu neraka atau biasa disebut Hell Week.
Apa itu Hell Week? Simak rangkuman fakta-faktanya :
1. Bukan Latihan Terakhir
Banyak orang salah kaprah menyebut Hell Week adalah latihan seminggu terakhir, sebelum seorang tentara dinyatakan sah sebagai anggota pasukan elit Navy SEAL.
Nyatanya, meski menjadi masa pendidikan yang sangat berat, Hell Week bukanlah minggu terakhir masa pendidikan SEAL.
Setelah melewati tahapan pertama ini, siswa masih akan dikirim ke pelatihan berikutnya yang tak kalah menyiksa.
Di antaranya, dikirim ke wilayah dingin yang ekstrem untuk mendapatkan beragam pelatihan selama 15 minggu.
Baru setelah lulus dari tahapan ini mereka akan diberikan brevet kebanggaan dan tercatat sebagai personel SEAL.
2. Bukan Seminggu
Sesuai namanya yang mengandung arti “minggu neraka”, Hell Week merupakan pendidikan dengan tingkat “penyiksaan” layaknya berada di neraka.
Tapi, ritual ini ternyata tak berjalan 7 hari alias seminggu.
Lama Hell Week adalah 5 setengah hari.
Dimulai pada minggu keempat di tahap pertama.
Tepat ketika pergantian jam bergulir dari hari Minggu ke hari Senin.
Artinya pendidikan ini dimulai sejak dini hari.
3. Tidur Cuma 4 Jam
Rentetan tembakan senapan mesin, artileri dan lainnya yang menggelegar secara serentak, langsung jadi pembuka latihan.
Selama Hell Week siswa dibuat sangat lelah.

Jam tidur hanya empat jam sehari.
Selebihnya materi berat yang diberikan para instruktur.
4. Lelah Karena Mental
Yang menarik, para instruktur SEAL mengatakan, 90% materi yang diberikan dalam Hell Week sebetulnya merupakan tekanan mental.
Sementara 10% sisanya materi fisik.
Bagaimana nggak bikin emosi berantakan, sebelum dibangunkan menggunakan tembakan, para prajurit baru saja terlelap setengah jam.
5. Sengaja Dibikin Ngantuk
Nah, ada lagi yang menarik.
Kurikulum latihan sebelum Hell Week justru dirancang sehingga para prajurit mengantuk menjelang pendidikan.

Setelah itu selama dua hari para siswa digembleng terus menerus melaksanakan beragam materi mulai dari berguling-guling di lumpur, berenang, push up, lari, dan lainnya.
Teriakan instruktur dan suara tembakan terus menyertai membuat suasana Hell Week benar-benar terasa.
6. Jadi Gila Hal Biasa
Kerasnya latihan Hell Week sering menyebabkan peserta pelatihan tidak stabil, disorientasi, bahkan berhalusinasi.
Tidak jarang para siswa mengigau seolah-olah berenang atau berlari terus tanpa henti.
Hell Week menggiring emosi dan pikiran seseorang pada limitas maksimal.
Sehingga, dari sini pula siswa US Navy SEAL diseleksi secara alamiah, mana yang lulus dan mana yang akhirnya menyerah atau tidak kuat mengikuti pendidikan.

Untuk bisa jadi personel pasukan khusus, memang harus lolos dari minggu neraka.
Pasalnya penggemblengan yang kerashingga di luar batas kemampuan manusia normal sudah jadi menu sehari-hari. (*)
Artikel ini sebelumnya tayang di Intisari dengan judul : Minggu Neraka Pendidikan Paling Brutal Navy SEAL untuk Menentukan Seseorang Lulus atau Gagal Jadi Anggota Angkatan Laut AS