Kamis, 2 Oktober 2025

Perawat Jerman Diganjar Bui Seumur Hidup Usai Bunuh 97 Orang, Alasannya Karena Bosan

Namun kenyataannya, sejak 1999 sampai 2005, sudah ada 97 orang pasien Högel yang tewas akibat aksinya.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
DW/DPA/I. Wagner
Niels Högel (tengah), seorang perawat di Jerman yang divonis hukuman penjara seumur hidup usai membunuh 97 orang pasiennya. 

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Seorang perawat di Jerman diganjar hukuman bui seumur hidup usai membunuh 97 orang yang menjadi pasiennya.

Alasannya, karena bosan.

Di hadapan pengadilan, Niels Högel mengaku bahwa dirinya membunuh para korbannya dengan cara memberikan obat-obatan yang menggagalkan fungsi jantung dan menghentikan denyut nadi.

Setelah itu, Högel akan berusaha untuk menghidupkan kembali mereka.

Semua itu dilakukan Högel lantaran bosan dan sekadar ingin pamer kemampuan soal bagaimana dirinya dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

Namun kenyataannya, sejak 1999 sampai 2005, sudah ada 97 orang pasien Högel yang tewas akibat aksinya.

Högel diketahui sempat bekerja sebagai seorang perawat di sebuah klinik di Oldenburg pada 1999-2002 dan di sebuah klinik di Delmenhorst pada 2003-2005.

Menurut Högel, semua yang dilakukannya, termasuk memberikan obat-obatan yang membahayakan nyawa pasiennya, adalah secara sengaja.

Högel mengaku dirinya sangat menikmati sensasi membangkitkan kembali seseorang, yang menurutnya memacu adrenalin.

Seorang polisi yang menyelidiki kasus Högel, Arne Schmidt, menyebut tindak pembunuhan yang dilakukan oleh Högel "paling unik sepanjang sejarah di Jerman".

Senin (22/1/2018), Högel divonis hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan 35 pasiennya di Oldenburg.

Sebelumnya, Högel sudah divonis hukuman yang sama pada 2015 atas kematian 62 pasien di Delmenhorst.

Kepolisian kemudian mempertanyakan inisiatif pihak rumah sakit yang terlambat menyampaikan kasus tersebut kepada pihak berwajib.

"Jika pihak-pihak yang bertanggungjawab saat itu, terutama klinik-klinik di Oldenburg dan lalu di Delmenhorst, langsung melaporkan hal ini kepada otoritas setempat, semisal polisi," ujar Kepala Polisi Oldenburg, Johann Kühme.

"Högel pasti akan bisa kita tangkap lebih cepat," katanya lagi. (CBS News/Deutsche Welle)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved