Bom Perang Dunia Ditemukan, 2.500 Penduduk Kota Naha Jepang Terpaksa Diungsikan
Sebuah bom penemuan perang dunia 73 tahun lalu ditemukan di tengah Kota Naha Okinawa, Sabtu (20/1/2018).
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah bom penemuan perang dunia 73 tahun lalu ditemukan di tengah Kota Naha Okinawa, Sabtu (20/1/2018).
Akibatnya 2.500 warga sekeliling terpaksa diungsikan sementara selama kira-kira 45 menit.
"Sebuah bom ditemukan tidak meledak, zaman perang Okinawa 73 tahun lalu di tengah Kota Naha," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (20/1/2018).
Bom itu ditemukan di lokasi konstruksi hotel yang menghadap ke jalan internasional di pusat Kota Naha yang penuh dengan banyak turis.
Bom serupa juga pernah ditemukan bulan November 2017.
Baca: Di Jalan Sini, ya Cuma Bambang Soesatyo yang Punya Mobil-mobil Keren
Kini bom lain peninggalan perang Okinawa itu ditemukan panjangnya sekitar 70 sentimeter dan berat 50 kilo, terlihat tanda dari pesawat militer militer AS (Amerika Serikat) pada saat melawan tentara Okinawa.
Pemindahan bom terjadi sekitar jam 10.30, Sabtu (20/1/2018) sehingga beberapa jalan internasional dilarang masuk dan evakuasi terkait sekitar 2.500 orang penduduk sekitarnya.
Di sekitar lokasi, toko souvenir, hotel, dan lain-lain berbaris, dan biasanya penuh sesak dengan banyak turis. Namun petugas ke luar dari jalan dan menutup jalan.
Sementara pasukan khusus penjinak bom dari tentara bela diri Jepang (SDF) datang untuk mengamankan bom tersebut.
Pekerjaan berakhir sekitar 40 menit setelah melepaskan sekering yang salah, dan evakuasi. Seusai itu semua barulah pembatasan lalu lintas dicabut.
"Kaget juga saya. Ternyata masih ada bom di daerah turis ini," kata seorang pria berusia 28 tahun yang sedang berkunjung dari Kota Nagoya untuk tamasya, Kunio Matsuyama kepada Tribunnews.com.
Bom yang tidak meledak, yang juga disebut "warisan negatif perang" terus mempengaruhi Okinawa.
Baca: Warga Pasar Tembung Mengutuk Keras Aksi Pembunuhan Keji Siswi SMA
Di Okinawa, sejumlah besar amunisi kapal diaktifkan dalam perang 73 tahun lalu melawan tentara AS biasa disebut sebagai "badai besi".
Di medan pertempuran banyak juga cannonballs (peluru meriam) yang digunakan, beberapa di antaranya tetap peluru yang ternyata tidak meledak.
Sementara itu kecelakaan juga pernah terjadi dan pada tahun 1974.
Sebuah ranjau dengan berat 250 kilogram meledak di lokasi konstruksi Kota Naha dan empat orang termasuk seorang bocah berusia 3 tahun yang berada di taman kanak-kanak di dekatnya meninggal dunia.
Baca: Tak Bersedih Aset Berharganya Disita KPK, Rita: Tidak Apa-apa, Harta Dunia Itu
Juga dalam sebuah ledakan kecelakaan di Kota Itoman pada tahun 2009, seorang pria yang sedang mengerjakan pekerjaan konstruksi jalan, mengalami luka parah, kaca jendela rumah tua terdekat atau yang lainnya pecah.
Senjata yang tidak meledak ditemukan tidak hanya di darat, tapi juga di laut, dan peledakan bom sering terjadi.
Baru-baru ini, lepas pantai pulau utama Okinawa, 6 peluru amfibi ditemukan berada di kapal militer AS yang telah tenggelam sejak pertempuran di Okinawa, dan pemerintah nasional dan kotamadya mempertimbangkan tindakan pengamanan lebih lanjut.