Gara-gara foto tatonya menyebar, mantan bos yakuza ditangkap di Thailand
Shigeharu Shirai -pensiunan yakuza Jepang yang dituduh membunuh musuhnya 15 tahun lalu- berhasil ditangkap di Thailand setelah foto tatonya
Seorang 'pensiunan yakuza' asal Jepang yang dituduh membunuh musuhnya sekitar 15 tahun lalu berhasil ditangkap di Thailand setelah foto tentang tato di seluruh tubuhnya beredar di media sosial.
Shigeharu Shirai, yang berusia 72 tahun, selama belasan tahun tinggal di sebuah kota kecil yang tenang, Lopburi, di sebelah utara ibu kota Bangkok.
Menikah dengan perempuan Thailand, dia sepertinya sudah tak banyak berbeda dibanding warga setempat dengan pergi ke pasar, main catur bersama mereka, dan memperlihatkan tatonya.
- Geng Yakuza pecah, polisi Jepang antisipasi kerusuhan
- Buron mafia narkoba yang paling dicari Italia ditangkap di Uruguay
- Perempuan Jepang berjuluk ‘Black Widow’ akui bunuh suami
Tapi tato itu yang kemudian membuat dia jadi bisa dikenali lagi dan ditangkap, Rabu (10/01) malam waktu Thailand.
Foto tubuhnya yang penuh dengan tato berwarna-warni itu disebar lewat internet dan terlihat oleh pihak berwenang di Jepang. Mereka juga melihat jari kelingking kirinya tidak ada lagi, yang merupakan ciri Shirai lainnya.

Maka polisi pun datang dan menangkap pria yang pernah menjadi salah seorang bos yakuza -atau kelompok mafia Jepang yang terkenal kejam dan berpengaruh- dengan tuduhan membunuh seorang musuhnya pada tahun 2003 lalu.
_______________________________________________________________________
Sekilas y akuza
Yakuza muncul pada masa pascaperang Jepang yang masih dalam keadaan rusuh namun kini berkembang menjadi organisasi para penjahat yang mampu menghimpun miliaran dolar dari berbagai kegiatan, seperti perjudian, narkoba, pelacurandan kredit berbunga tinggi, pemerasan, maupun kejahatan terselubung lainnya.
Cikal bakalnya disebut berasal dari dua kelompok penjahat pada Zaman Edo (1603-1868), yaitu tekiya -yang umumnya terlibat dalam perdagangan barang curian atau barang palsu- dan bakuto -yang terlibat atau ikut dalam perjudian.

Kehadiran mereka 'diterima' sebagai 'setan yang dibutuhkan' untuk memelihara ketertiban di jalanan dan membereskan masalah dengan cepat, terlepas dari caranya yang dipertanyakan.
Empat kelompok yakuza yang terbesar adalah Yamaguchi-gumi, Sumiyoshi-kai, Inagawa-kai, dan Aizukotetsu-kai.
Berbeda dengan mafia di Italia atau triad di Cina, yakuza bukan organisasi terlarang dan masing-masing kelompok memiliki kantor pusatnya.
Diperkirakan anggota yakuza di seluruh dunia mencapai 120.000 orang.