Selasa, 30 September 2025

Sambut Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron Bahas Kebebasan Pers di Turki

Erdogan menemui Macron di Istana Elysee, Paris, Jumat (5/1/2018), dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral dengan Prancis dan Eropa.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Dewi Agustina
ABC News/AP Photo/Christophe Ena
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Elysee, Paris, Prancis, Jumat (5/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas masalah kebebasan pers di Turki dalam kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Paris.

Erdogan menemui Macron di Istana Elysee, Paris, Jumat (5/1/2018), dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral dengan Prancis dan Eropa.

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk soal masalah-masalah domestik yang terjadi di Turki.

Kepada awak media, Macron mengatakan bahwa dirinya sempat membahas soal masalah kebebasan pers dan HAM.

Dalam kesempatan itu, Macron menyebutkan sejumlah jurnalis dan pekerja sosial yang menurutnya telah diperlakukan keliru oleh Pemerintah Turki pasca-kudeta.

Baca: Golkar Tetapkan Deddy Mizwar Cagub Jabar, Dedi Mulyadi Tak Masalah Jadi Cawagub

"Demokrasi kita harus tetap teguh dalam melawan terorisme. Namun, secara sekaligus demokrasi kita juga harus tetap menghormati supremasi hukum," ucap Macron.

"Kami akan mencari solusi nyata dan konkret untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait itu, yang sebenarnya hanyalah sebuah kesalahpahaman," lanjutnya.

Namun, Erdogan berkilah bahwa justru aksi terorisme yang terjadi di negaranya kerap didalangi oleh para jurnalis lewat tulisan mereka.

Erdogan bahkan menyebut para jurnalis dan penulis opini di media sebagai "tukang kebun yang menanam dan membesarkan terorisme".

Baca: Sejumlah Jenderal Polisi yang Ikut Pilkada Dimutasi

"Teror tentu tidak bisa membentuk dirinya sendiri. Teror dan teroris punya (sosok seperti) tukang kebun," jelas Erdogan.

Sedangkan, isu HAM dibahas mengingat otoritas Turki telah memenjarakan puluhan ribu orang pasca-kudeta militer yang gagal pada Juli 2016 lalu.

Kedatangan Erdogan ke Paris disambut aksi protes dari warga setempat, terutama atas masalah kebebasan pers dan pelanggaran HAM yang terjadi di Turki.

Sabtu (6/1/2018), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel terkait maksud kunjungan Erdogan ke Eropa. (ABC News/Reuters)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved