Selasa, 7 Oktober 2025

Kaleidoskop 2017

September 2017: Mahasiswi Indonesia Jadi Bintang Film Dewasa hingga Biksu Wirathu Pembenci Rohingya

Berikut ini lima berita populer dari dunia internasional yang sayang untuk dilewatkan sepanjang September 2017.

Penulis: Tinwarotul Fatonah

Tahun 1988, ia kembali menikah dengan Playmate (bintang utama Playboy) of the Year tahun itu, Kimberly Conrad.

Saat menikah, keduanya terpisah jarak usia 36 tahun! Bersama Kimberly, Hugh dikaruniai dua anak lagi yakni Marston dan Cooper.

Tahun 1998, setelah menikah 10 tahun, mereka berpisah.

Ladeni 1000 Wanita

Saat meladeni wawancara dengan Esquire tahun 2013 lalu, Hugh mengaku tak lagi mengingat berapa jumlah wanita yang pernah menghabiskan waktu bersamanya.

"Bagaimana aku bisa tahu? Yang jelas lebih dari seribu wanita sepertinya," ujar Hugh.

Tapi di balik hidupnya yang mewah dan glamor, Hugh menikmati hobinya menonton film dan melalui hari dengan tenang. Sesekali ia masih terlihat aktif berkomunikasi dengan banyak pengikutnya di media sosial.

Lecehkan Wanita dan di Penjara

Ia pernah dikhianati oleh salah satu stafnya. Seorang 'Bunny' bernama Gloria Steinem ternyata bekerja di bawah naungan sebuah majalah.

Artikelnya mengungkap bagaimana para wanita disana diharuskan bekerja dengan waktu sangat lama dan mengenakan seragam yang sangat ketat.

Hefner juga pernah berurusan dengan seorang kritikus feminisme, Susan Brownmiller, karena merendahkan wanita.

Mengutip Huffington Post, ia bahkan pernah di penjara pada tahun 1963 karena menggunakan foto telanjang Jayne Mansfield.

5. Fakta Mengerikan Biksu Wirathu, Sosok Pembenci Rohingya

Poster dan spanduk yang mengecam Biksu Ashin Wirathu dan tokoh prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dibawa massa dari Solidaritas Indonesia untuk Kemanusiaan saat  berdemonstrasi terkait etbis Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar, di Jakarta Pusat, Jumat (29/5/2015). Demonstran mendesak Myanmar menghentikan kekerasan, melindungi, dan mengakui keberadaan etnis Rohingya. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Poster dan spanduk yang mengecam Biksu Ashin Wirathu dan tokoh prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dibawa massa dari Solidaritas Indonesia untuk Kemanusiaan saat berdemonstrasi terkait etbis Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar, di Jakarta Pusat, Jumat (29/5/2015). Demonstran mendesak Myanmar menghentikan kekerasan, melindungi, dan mengakui keberadaan etnis Rohingya. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Tragedi pembantaian dan pengusiran etnis Rohingya dari Myanmar mengingatkan publik dengan satu nama.

Yakni Ashin Wirathu, Biksu Buddha yang disebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar untuk menyerang Rohingya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved