Inilah Profil Jenderal Tiongkok yang Bunuh Diri karena Tersangkut Korupsi
Jenderal Zhang Yang (66) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Beijing, usai diketahui gantung diri pada 23 November lalu.
Tribunnews/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Seorang jenderal di Tiongkok yang sedang diperiksa terkait kasus penyuapan didapati tewas gantung diri.
Jenderal Zhang Yang (66) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Beijing, usai diketahui gantung diri pada 23 November lalu.
Namun, kematiannya baru dilaporkan oleh media-media setempat Selasa (28/11/2017).
Zhang merupakan satu dari sejumlah petinggi militer Tiongkok yang menjadi target kampanye antikorupsi Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Baca: Melintas di Grobogan, Ganjar Mendadak Berhenti Lihat Rumah Ini dan Mengintipnya, Ada Apa?
Ia ikut terseret dalam kasus penerimaan suap yang melibatkan dua wakil ketua Komisi Militer Pusat, Guo Boxiong (2002-2012) dan Xu Caihou (2004-2012).
Guo (75) tengah menjalani hukuman bui seumur hidup, sedangkan Xu meninggal dunia akibat kanker pada 2015 di usia 72 tahun, saat dirinya masih dalam penyelidikan atas kasus tersebut.
Menurut surat kabar Xinhua, sebuah penyelidikan mengungkap bahwa Zhang memiliki "saham properti besar yang tidak diketahui asalnya".
Ini kemudian dianggap sebagai sebuah indikasi bahwa Zhang selama ini mengambil keuntungan dari gratifikasi.
Keputusannya untuk gantung diri lalu dipandang sebagai langkah "pengecut" yang dilakukan untuk menghindari hukuman dan malah mengindikasikan bahwa Zhang memang selama ini menerima suap.
"Zhang, pemain kelas berat yang memegang peran penting dan berkuasa di militer, memilih cara yang paling memalukan untuk mengakhiri hidupnya," demikian tulis surat kabar kemiliteran PLA Daily dalam artikelnya.
"Bunuh diri untuk menghindari hukuman dari partai dan negara, Zhang Yang sangat menjijikkan," tambah surat kabar tersebut.
Sejumlah pengamat berpendapat kematian Zhang akan mengacaukan internal Tentara Pembebasan Tiongkok, yang sudah terguncang penangkapan belasan petinggi militer akibat kasus korupsi.
Kematian Zhang menyusul menghilangnya Kepala Departemen Politik Tentara Pembebasan Tiongkok itu dari muka publik selama dua bulan. (New York Times/SCMP)