Kamis, 2 Oktober 2025

Gempa di Perbatasan Iran-Irak Sudah Tewaskan 348 Orang, Diperkirakan Terus Bertambah

"Banyak pasien dan staf rumah sakit yang terkubur di balik puing-puing reruntuhan rumah sakit, jadi penanganan medis tidak bisa dilakukan,"

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
(The Guardian/Getty Images/Anadolu Agency)
Bangunan rusak akibat gempa di Sulaimaniya, Irak. (The Guardian/Getty Images/Anadolu Agency) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN - Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang terjadi di perbatasan Iran-Irak dikatakan sudah menewaskan 348 orang dan diperkirakan masih terus bertambah.

Gempa mengguncang daerah perbatasan Iran-Irak, Minggu (12/11/2017) pukul 21.18 waktu setempat, menurut Badan Survei Geologi AS (USGS).

Baca: Polisi Hentikan Interogasi Karena Tersangka Kentut Berulang Kali

Titik gempa dikatakan berpusat di daerah pegunungan terpencil di Irak, sekitar 200 kilometer sebelah barat laut Baghdad dan 400 kilometer sebelah barat Tehran.

Media berita milik pemerintah Iran, IRNA, menyebutkan bahwa korban tewas sudah mencapai setidaknya lebih dari 340 orang, Senin (13/11/2017).

Baca: Suasana Haru Seorang Wanita Bertemu Pria Penerima Donor Wajah Mendiang Suaminya

Sedangkan, sudah ada 5.953 orang yang dinyatakan mengalami cedera.

Otoritas setempat mengatakan korban tewas diperkirakan akan terus bertambah seraya operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) mencapai daerah-daerah terpencil Iran.

Gempa juga dikatakan Palang Merah Iran telah membuat lebih dari 70 ribu orang membutuhkan tempat pengungsian darurat.

Provinsi Kermanshah menjadi daerah yang paling terdampak parah gempa, di mana lebih dari 236 orang meninggal dunia di Kota Sarpol-e-Zahab, yang berjarak 16 kilometer dari perbatasan Irak.

Baca: Hiu dari Zaman Dinosaurus Ditemukan, Begini Penampakannya

Keadaan diperparah oleh keberadaan rumah sakit yang terbatas di Sarpol-e-Zahab, sehingga penanganan ratusan korban cedera sulit untuk dilakukan.

"Sarpol-e-Zahab hanya memiliki satu rumah sakit, yang hancur akibat gempa itu," jelas seorang anggota parlemen setempat, Farhad Tajari.

"Banyak pasien dan staf rumah sakit yang terkubur di balik puing-puing reruntuhan rumah sakit, jadi penanganan medis tidak bisa dilakukan," lanjutnya.

Di Irak, sebanyak tujuh orang tewas dan 535 orang cedera akibat gempa, menurut laporan menteri dalam negeri setempat.

Upaya SAR terus dilakukan hingga malam hari untuk mencari korban yang terjebak di balik reruntuhan bangunan akibat gempa.

Baca: Kasus Korupsi Seret Nama Putri Kerajaan Arab Saudi Ini, Pernah Gelar Resepsi Mewah

Presiden Iran Hassan Rouhani meminta kabinetnya untuk fokus menyediakan bantuan bagi warga yang terdampak gempa.

Aliran listrik dimatikan di beberapa kota di Iran dan Irak.

Gempa susulan berkekuatan 4,5 skala Richter sempat terjadi tak lama setelah gempa utama terjadi.

Senin (13/11/2017) dini hari waktu setempat, gempa susulan berkekuatan 4,7 skala Richter dilaporkan kembali mengguncang daerah tersebut.

Gempa yang titik pusatnya terbilang berkedalaman dangkal itu dirasakan di masing-masing ibu kota Iran dan Irak.

Bahkan, guncangannya dilaporkan terasa juga sampai ke negara-negara terdekat lainnya, seperti Turki, Israel, dan Uni Emirat Arab.

Badan Meteorologi dan Seismologi Irak memperingatkan bahwa warga harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan adanya gempa susulan dalam waktu dekat. (Guardian)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved