Kamis, 2 Oktober 2025

Menhan Rusia Sebut Kekuasaan ISIS di Suriah Tinggal 5 Persen

Sergei menegaskan bahwa sekarang Moskow tengah fokus untuk mengembalikan kehidupan damai di negara tersebut.

Penulis: Ruth Vania C
Sputnik/ Mikhail Alaeddin
Operasi Militer Rusia di Suriah 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Kekuasaan kelompok militan ISIS di Suriah disebut kini tinggal lima persen saja.

Dalam sebuah konferensi di Filipina, Senin (23/10/2017), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menjabarkan kesuksesan operasi militer Rusia di Suriah.

Padahal, sebelumnya ISIS sempat mengambil alih kekuasaan atas lebih dari 70 persen wilayah Suriah.

Rusia kemudian meluncurkan operasi serangan udaranya di akhir 2015 dalam rangka membantu upaya Presiden Suriah Bashar Assad untuk melawan militan ISIS dan pihak oposisinya.

Baca: Menteri Agama Segera Rumuskan Kode Etik Penceramah

"Kini, kendali ISIS (atas Suriah) hanya kurang dari lima persen. Sebelum operasi Angkatan Udara Rusia, lebih dari 70 persen wilayah Suriah di bawah kendali ISIS," kata Sergei.

Sergei menegaskan bahwa sekarang Moskow tengah fokus untuk mengembalikan kehidupan damai di negara tersebut.

"Sejak awal operasi Angkatan Udara Rusia pada 2015, 1,12 juta warga Suriah telah kembali ke rumah mereka. Di 2017 saja ada 660 ribu orang," lanjut Sergei.

Menurut Sergei, Pemerintah Rusia juga menaruh perhatian khusus pada bantuan kemanusiaan di Suriah, seperti pembangunan kembali infrastruktur kota.

Suriah kini, kata Sergei, sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, yakni bahan makanan bergizi, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lain.

Baca: Tito Tegaskan Densus Tipikor Bukan Lembaga Baru di Luar Polri

"Saya ingin meminta negara-negara ASEAN dan mitra dialog mereka untuk bergabung dengan misi kemanusiaan dan rekonstruksi Suriah," ucap Sergei lagi.

Pernyataan Sergei tersebut diutarakan usai pasukan Suriah semakin memojokkan ISIS di sebagian kecil daerah di Suriah yang masih dipegang oleh kelompok itu.

Kendali ISIS yang hanya lima persen di Suriah itu menjadi penurunan drastis dari awal mula pergerakan ISIS di Suriah dan Irak pada 2014.

Di Suriah pada 2015, ISIS sempat memegang kendali atas nyaris setengah dari wilayah negara tersebut setelah pasukan kelompok itu menjajah kota tua Palmyra.

Namun, ISIS setelah itu terus mengalami kemunduran dalam pergerakannya di Suriah, terutama sejak dipukul mundur dari Raqqa, yang menjadi pusat kekuasaan ISIS di negara itu.

ISIS juga kehilangan basisnya di Mosul, Irak, setelah diambil alih oleh pasukan Irak. (ABC News/Sputnik International)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved