Korea Utara: Jangan Ikut-ikut AS Jika Tak Ingin Perang Nuklir Pecah
Korea Utara memperingatkan negara-negara di dunia agar tidak ikut-ikutan AS dan pasukan militernya untuk melawan Korea Utara.
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Korea Utara memperingatkan negara-negara di dunia agar tidak ikut-ikutan AS dan pasukan militernya untuk melawan Korea Utara.
Peringatan itu ditulis dalam naskah pidato Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim In Ryong, dalam Sidang Umum PBB, Senin (16/10/2017).
"Selama tidak ada pihak lain yang terlibat dalam aksi militer AS untuk melawan Korea Utara, kami tidak akan menggunakan persenjataan nuklir kami untuk menyerang siapapun," demikian isi naskah pidato Kim, dikutip Reuters.
Baca: Balada Hakim AR: Ceraikan Istri Demi Selingkuhan Hingga Berujung Pemecatan
Namun, penggalan kalimat dalam naskah tersebut berakhir tidak dibacakan oleh Kim.
Selain itu, dalam naskah tersebut, Kim dimaksudkan untuk memperingatkan komunitas internasional bahwa Korea Utara mampu menargetkan AS dalam uji rudalnya.
"Seluruh daratan AS sudah dalam jangkauan sasaran tembakan Korea Utara," lanjut isi naskah pidato itu.
"Jadi, jika AS berani menyerbu wilayah Korea Utara, bahkan masuk seinci saja, kami akan memberi hukuman berat tanpa ampun," sambungnya.
Konfrontasi antara AS dan Korea Utara semakin memanas.
Baca: Dampak Medsos, Fenomena Persekusi Meningkat Selama Pilkada 2017
Hal tersebut menyusul sejumlah uji rudal nuklir yang terus dilakukan Korea Utara dan dianggap sebagai ancaman oleh AS, Korea Selatan, dan sekutunya.
Tak hanya itu, pernyataan-pernyataan kontroversial antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga memperparah keadaan.
Dalam Sidang Umum PBB tersebut, sang wakil duta besar Korea Utara menyampaikan bahwa negaranya merasa sangat terancam oleh "ancaman serangan nuklir" dari AS.
Kim juga menuduh Pemerintah AS tengah mengupayakan "operasi rahasia yang bertujuan untuk menggulingkan Pemerintah Korea Utara". (Fox News/Reuters)