Dampak Medsos, Fenomena Persekusi Meningkat Selama Pilkada 2017
Fadil mengungkapkan bahwa media sosial menjadi salah satu faktor penyebab tingginya tingkat persekusi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran, mengungkapkan tindakan persekusi yang marak sejak akhir tahun lalu.
Hal itu dimulai saat Pilkada DKI Jakarta.
"Dalam proses Pilkada DKI Jakarta kita mengenal adanya persekusi. Orang-orang yang dianggap melanggar hak orang lain dipersekusikan dan lalu kemudian dilakukan tindakan-tindakan," ujar Fadil dalam seminar yang dilaksanakan di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2017).
Baca: Pilgub Jatim, Khofifah Diminta Gandeng Kader Golkar Jadi Calon Wakil Gubernur
Fadil mengungkapkan bahwa media sosial menjadi salah satu faktor penyebab tingginya tingkat persekusi.
"Fenomena persekusi pada saat akhir tahun kemarin dan awal tahun ini luar biasa. Ada catatan sebanyak 47 kasus persekusi. Ini antara lain dampak media sosial," ungkap Fadil.
Salah satu kasus persekusi yang mengemuka adalah kasus di Solok, Sumatera Barat.
Baca: Sandiaga Uno Bergaya Trendy, Pakai Baju Dinas dan Sepatu Kets
Seorang dokter didatangi oleh massa karena dianggap menghina Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.
Yang paling baru adalah kasus perkusi dan pemukulan remaja di Cipinang Jakarta Timur.