Kamis, 2 Oktober 2025

Dampak Medsos, Fenomena Persekusi Meningkat Selama Pilkada 2017

Fadil mengungkapkan bahwa media sosial menjadi salah satu faktor penyebab tingginya tingkat persekusi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Kompas.com/Akhdi Martin Pratama
Tersangka kasus persekusi Cipinang, Abdul Majid (22) dan Mat Husin alias Ucin di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran, mengungkapkan tindakan persekusi yang marak sejak akhir tahun lalu.

Hal itu dimulai saat Pilkada DKI Jakarta.

"Dalam proses Pilkada DKI Jakarta kita mengenal adanya persekusi. Orang-orang yang dianggap melanggar hak orang lain dipersekusikan dan lalu kemudian dilakukan tindakan-tindakan," ujar Fadil dalam seminar yang dilaksanakan di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2017).

Baca: Pilgub Jatim, Khofifah Diminta Gandeng Kader Golkar Jadi Calon Wakil Gubernur

Fadil mengungkapkan bahwa media sosial menjadi salah satu faktor penyebab tingginya tingkat persekusi.

"Fenomena persekusi pada saat akhir tahun kemarin dan awal tahun ini luar biasa. Ada catatan sebanyak 47 kasus persekusi. Ini antara lain dampak media sosial," ungkap Fadil.

Salah satu kasus persekusi yang mengemuka adalah kasus di Solok, Sumatera Barat.

Baca: Sandiaga Uno Bergaya Trendy, Pakai Baju Dinas dan Sepatu Kets

Seorang dokter didatangi oleh massa karena dianggap menghina Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.

Yang paling baru adalah kasus perkusi dan pemukulan remaja di Cipinang Jakarta Timur.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved