Selasa, 30 September 2025

Kepolisian Filipina Bunuh 21 Orang Terkait Kasus Narkoba Dalam Satu Malam

Kepolisian Filipina menembak mati 21 orang terkait kasus Narkoba dalam satu malam.

Editor: Adi Suhendi
(AFP/Getty) via Kompas.com
Warga mengelilingi mayat seorang pengguna narkoba yang diduga dibunuh di Manila. (AFP/Getty) 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA – Kepolisian Filipina menembak mati 21 orang terkait kasus Narkoba dalam satu malam.

Tindakan tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah Presiden Rodrigo Duterte dalam emerangi peredaran gelap Narkoba.

Polisi melakukan penggerebekan di beberapa tempat di dekat Manila, ibu kota Filipina, seperti dilaporkan kantor berita Agence France-Presse, Selasa (15/8/2017).

Dalam operasi satu malam saja, antara Senin (14/8/2017) malam hingga Selasa dini hari, di pinggiran kota Manila, polisi membunuh 21 orang.

Baca: Banjir Bandang Sierra Leone Picu Longsor, 312 Orang Tewas

Penggerebekan kali ini merupakan yang paling mematikan dalam operasi pemberantasan narkoba yang dicancangkan Presiden Duterte sejak ia yang menjabat pada pertengahan 2016.

Duterte menang telak dalam Pilpres 2016 setelah ia menjanjikan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya melawan peredaran narkoba yang hingga saat ini telah menewaskan ribuan orang.

Penggerebekan terbaru di dekat Manila itu menyebabkan korban tewas terbesar sejak petugas membunuh 16 orang, termasuk seorang walikota, dalam operasi di Filipina selatan pada 30 Juli 2017.

Baca: Kakek 76 Tahun Menangkan Kontes Ketampanan di Brasil, Seperti Ini Tampangnya

Catatan polisi dari Provinsi Bulacan, pusat industri kecil di Manila utara, mengatakan, mereka telah menggelar 26 operasi anti-narkoba di 12 kota, menyebabkan 21 "tokoh obat terlarang" tewas.

Selain jatuhnya korban jiwa, polisi juga menangkap 64 tersangka, menyita 21 senjata api dan sekitar 100 gram metamfetamin, yang dikenal sebagai "sabu" menurut catatan polisi.

Menurut rincian, 21 orang itu tewas dalam 16 operasi terpisah.

Semua korban tewas itu memiliki senjata yang mengancam keselamatan polisi.

Baca: Ratu Elizabeth II Diisukan Turun Takhta Jika Masih Hidup Hingga Usia 95 Tahun

Bulacan adalah provinsi berpenduduk 3,3 juta jiwa.

Di sana telah terjadi sejumlah penangkapan oleh polisi dan juga pembunuhan terhadap sejumlah pengedar narkoba.

Duterte telah bersumpah untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat dari ancaman narkoba.

Ia juga bersumpah melindungi polisi yang membunuh para pengedar narkoba itu.

Menurut data yang dimiliki pemerintah Filipina, sejak Duterte menjabat pada 30 Juni 2016 hingga 26 Juli 2017, seluruhnya 3.451 orang tewas dalam operasi polisi memberantas narkoba.

Lebih dari 2.000 orang tewas dalam kejahatan terkait narkoba dan ribuan lainnya dibunuh dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan secara hukum (ilegal).

Terlepas dari kecaman dan peringatan oleh kelompok pegiat HAM, di mana Duterte mendapat cap merah dalam kasus kejahatan terhadap kemanusiaan, namun dia tetap populer di Filipina.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Terkait Kasus Narkoba, Polisi Duterte Bunuh 21 Orang dalam Satu Malam

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan