Ada 27 Dokter Jepang Melakukan Kesalahan Praktek Selama 4 Tahun Belakangan Ini
Berdasarkan penelitian Ikatan Dokter Jepang tersebut pada tahun 2013 kedapatan dua dokter melakukan kesalahan praktek.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama 4 tahun terakhir ini (2013-2017) ternyata ada 4 dokter Jepang melakukan kesalahan praktek sehingga secara sukarela dokter tersebut diminta menghentikan prakteknya.
"Dokter yang melakukan kesalahan praktek diminta dengan inisiatif sukarela sendiri untuk menghentikan prakteknya agar tidak terjadi bahaya yang lebih besar lagi dan nama merek atidak akan dipublikasikan," papar Ketua Ikadan Dokter Jepang Dr. Yoshitake Yokokura kemarin dalam jumpa persnya (26/6/2017).
Berdasarkan penelitian Ikatan Dokter Jepang tersebut pada tahun 2013 kedapatan dua dokter melakukan kesalahan praktek.
Lalu tahun 2014 sebanyak 10 orang melakukan kesalahan praktek dokter, tahun 2015 sebanyak 7 orang melakukan kesalahan prakter dokter dan tahun 2016 sebanyak 8 orang melakukan kesalahan praktek dokter.
Catatan Tribunnews.com tahun 2015 terdapat sedikitnya 3 orang warga Indonesia meninggal dunia akibat kesalahan operasi hati di Rumah Sakit Kobe International Frontier Medical Center (KIFMC),
Tim ahli independen yang memeriksa kasus tersebut dengan jelas menyatakan kesalahan dokter dalam praktek operasi yang dilakukannya sehingga rumah sakit tersebut akhirnya terkena sanksi tak boleh melakukan operasi yang sama lagi selama beberapa bulan.
Dokter yang melakukan kesalahan praktek disebutkan "repeater physicians" dan dengan keadaan tersebut mereka diharuskan mengikuti pedoman dengan teliti yang dibuat dan dilakukan oleh Komite Bimbingan dan Peningkatran Kualitas Dokter Jepang oleh Ikatan Dokter Jepang tersebut.
Peningkatan kualitas dan kemampuan dokter Jepang terus-menerus dilakukan sehingga dapat terus lebih baik lagi dalam kualitas pelayanan kepada masyarakat, tambahnya.