Pasukan Elite Amerika Bantu Filipina Bebaskan Marawi dari Kelompok Maute
Menurut juru bicara Kedutaan Besar AS di Manila, permintaan bantuan telah diajukan pemerintah Filipina beberapa waktu lalu.
"Saya mengumumkan perpisahan dengan Amerika Serikat," kata Duterte pada Oktober 2016 usai bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, di Beijing.
"Amerika tidak mengendalikan hidup kami. Cukup sudah omong kosong," kata Duterte.
Sebelum Duterte menjadi presiden, aliansi AS dan Filipina di bidang militer terjalin kuat.
Pada 2002, Washington menerjunkan pasukan elite ke Mindanao untuk melatih dan memberi arahan kepada tentara Filipina yang bertugas memerangi kelompok milisi Abu Sayyaf.
Program saat itu melibatkan 1.200 warga AS. Akan tetapi, kerja sama itu berhenti pada 2015, walau AS masih tetap memberi sokongan logistik dan teknis.