Selasa, 7 Oktober 2025

Warga Jepang Banyak Meninggal Dunia di Usia Muda Karena Gila Kerja

Dari teman-teman Naoya, Michiyo baru mengetahui bahwa putranya itu bekerja terus-terusan tanpa istirahat.

Editor: Hasanudin Aco
GETTY IMAGES
Seorang pria Jepang tertidur di kereta yang membawanya pulang ke rumah setelah seharian bekerja. 

Budaya lembur

Angka resmi menyebutkan karoshi mencapai ratusan kasus setiap tahun, yang meliputi serangan jantung, stroke, dan bunuh diri. Namun, pegiat sosial mengklaim angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

Sebuah survey terkini menemukan nyaris seperempat dari seluruh perusahaan Jepang memiliki karyawan yang bekerja lembur lebih dari 80 jam per bulan, tapi tidak mendapat uang lembur.

Dari perusahaan-perusahaan itu, 12 di antaranya punya karyawan yang bekerja lembur lebih dari 100 jam per bulan.

Angka-angka itu penting karena kerja lembur 80 jam per bulan dipandang sebagai patokan meningkatnya peluang meninggal dunia.

Pemerintah Jepang telah didesak untuk bertindak. Namun, sejatinya tantangan terberat untuk mengakhiri karoshi adalah menghentikan budaya lembur di Jepang. Dalam kungkungan budaya ini, karyawan yang pulang lebih dulu sebelum rekan kerja atau bos pulang, dianggap aneh.

Guna mengikis 'budaya lembur', pemerintah mengenalkan 'Jumat Premium'. Melalui langkah ini, perusahaan-perusahaan diajak membiarkan karyawan-karyawannya pulang pukul 15.00 pada Jumat terakhir setiap bulan. Pemerintah juga menghendaki karyawan lebih banyak mengambil cuti.

Karyawan diberi hak cuti selama 20 hari setiap tahun, meski nyatanya hampir 35% karyawan tidak mengambil hak itu sama sekali.

Mematikan lampu-lampu

Selain 'Jumat Premium', pemerintah daerah Toshima di Tokyo berinisiatif mematikan lampu-lampu kantor pada pukul 19.00 demi memaksa karyawan pulang ke rumah.

"Kami ingin mengambil langkah nyata," kata manajer Hitoshi Ueno.

"Ini bukan hanya soal memangkas jam kerja. Kami ingin karyawan lebih efisien dan produktif sehingga semuanya bisa mengamankan dan menikmati waktu luang mereka. Kami ingin mengubah lingkungan kerja secara menyeluruh," lanjutnya.

Soal efisiensi, Hitoshi ada benarnya. Jepang memang salah satu negara dengan jam kerja kantor terpanjang di dunia, namun Jepang juga negara paling tidak produktif di antara kelompok tujuh negara maju dunia atau G7.

Meski demikian, mematikan lampu dan mengenalkan 'Jumat Premium' dipandang pegiat sosial sebagai tindakan remeh yang gagal mengatasi akar masalahnya, yaitu pekerja muda sekarat lantaran bekerja terlalu keras dan terlalu lama.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved