Presiden Baru Amerika
Trump Marah Mantan Direktur FBI Diangkat Jadi Jaksa Khusus Selidiki Kasusnya dengan Rusia
Trump disebutkan pernah meminta Comey untuk menghentikan penyelidikan mengenai kasus besar yang melibatkan Michael Flynn.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi keras atas penunjukan mantan Direktur Federal Bureau of Investigation (FBI) Robert Mueller menjadi jaksa khusus menyelidiki kemungkinan kolusi antara tim kampanye pemilu Presiden Donald Trump dengan Rusia dalam kampanye presiden 2016.
Reaksi Trump diungkapkan melalui akunnya di Twitter, Kamis (18/5/2017).
Trump menulis twit, "Ini adalah perburuan penyihir terbesar terhadap seorang politikus dalam sejarah Amerika".
Selain itu Trump menulis, "Dengan seluruh tindakan ilegal yang terjadi pada kampanye Clinton dan pemerintahan Obama, tidak pernah ada jaksa khusus yang ditunjuk!"
Ia pun menegaskan tidak ada kolusi antara dirinya, kampanyenya dan Rusia.
Malah menurut Trump, masalah ini memecah belah negeri.
Baca: Trump Diprediksi Terjungkal dari Kursi Presiden Sebelum 2019
Hal itu disampaikannya saat ditanya mengenai penyelidikan tersebut dalam sebuah konferensi pers bersama Presiden Kolombia Juan Manuel Santos.
Mantan Direktur FBI memiliki mandat yang luas mencakup tindakan menyelidiki Presiden Donald Trump dan bahkan menyelidiki pemecatan mendadak mantan Direktur FBI James Comey, pekan lalu.
"Saya menerima tanggung jawab ini dan akan melaksanakannya dengan memberikan yang terbaik dari kemampuan saya," Mueller mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AP.
Berdasar laporan media-media Amerika, Trump disebutkan pernah meminta Comey untuk menghentikan penyelidikan mengenai kasus besar yang melibatkan Michael Flynn.
Flynn adalah mantan penasehat keamanan nasionalnya yang sedang diselidiki FBI seiring hubungannya dengan Rusia.
”Saya harap Anda bisa melepaskan ini,” kata Trump kepada Comey setelah rapat Gedung Putih pada Februari. Kalimat yang diucapkan tepat sehari setelah Flynn mengundurkan diri itu pun langsung ditulis Comey dalam sebuah memo.
Sebagai jaksa penuntut khusus , Mueller akan langsung melakukan penyelidikan FBI untuk memeriksa apakah Rusia berkoordinasi dengan Trump saat kampanye untuk mempengaruhi pemilihan presiden saat itu.
Muller juga berhak atas anggaran, dapat meminta staf baru atau tambahan dan akan memiliki otoritas yang sama seperti pengacara Departemen Kehakiman berpangkat tinggi, termasuk kemampuan untuk mengadili kejahatan yang akan disingkap.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (17/05/2017), Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein mengatakan bahwa kondisi khusus tersebut mengharuskannya menyerahkan penyelidikan di bawah otoritas seseorang yang berada di luar rantai komando.
Namun ia membantah bahwa penyelidikan sejauh ini yang dilakukan FBI telah menemukan bahwa terjadi tindak kejahatan. Mueller pernah mengepalai FBI selama 12 tahun hingga 2013.
Tekanan dari Partai Demokrat semakin meningkat agar dilakukan penyelidikan independen terkait klaim keterlibatan Rusia dalam pemilu presiden AS tahun lalu.
Pekan lalu, Trump tiba-tiba memberhentikan direktur FBI James Comey yang memimpin penyelidikan terkait dugaan skandal tersebut.
Laporan-laporan media menyatakan bahwa bulan Februari lalu Trump meminta Comey untuk menghentikan penyelidikan yang dilakukan biro tersebut atas dugaan hubungan antara mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn dengan Rusia.
Presiden Trump pada hari Rabu merilis pernyataan yang membantah klaim kolusi tersebut dan mengatakan bahwa penyelidikan akan memastikan hal ini. Ia berharap masalah ini bisa segera diselesaikan. (AP/NHK).