Minggu, 5 Oktober 2025

Khalid Masood, Pelaku Teror London Dikenal sebagai Sosok yang Ramah

Di mata orang-orang yang mengenalnya, Khalid Masood (52), pelaku serangan teror London, bukan orang berperangai buruk.

Editor: Sanusi
news.sky.com
Serangan Teror di London, 5 Orang Tewas dan 40 Terluka 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Di mata orang-orang yang mengenalnya, Khalid Masood (52), pelaku serangan teror London, bukan orang berperangai buruk.

Meski pernah beberapa kali berurusan dengan hukum dan menjalani hukuman penjara, Masood banyak dikenal sebagai sosok religius dan tak pernah berbicara kasar.

"Anda tak akan bisa menemui dia di rumah pada hari Jumat, karena dia pergi untuk shalat Jumat," ujar kenalan Masood kepada Sky News.

"Dia orang baik. Saya sering melihat dia di luar rumah membereskan kebunnya," kata Iwona Romek, seorang tetangga Masood kepada harian The Birmingham Mail.

"Dia memiliki istri, seorang perempuan Asia dan seorang anak yang masih kecil," tambah Romek, beberapa media menyebut Masood memiliki tiga orang anak.

Romek mengingat, keluarga Masood tiba-tiba meninggalkan kediaman mereka di Winson Green, sebuah permukiman di wilayah barat Birmingham, sekitar Natal tahun lalu tanpa berpamitan dengan para tetangga.

Meski demikian, Romek tetap tak bisa memercayai, Masood yang dikenalnya bisa melakukan serangan yang mematikan itu.

"Kini saya khawatir orang-orang seperti Masood tinggal di sekitar saya," ujar dia.

Setelah pindah, Masood dan keluarganya tinggal di sebuah apartemen di sebelah sebuah restoran Persia dan kedai Pizza, masih di Birmingham.

"Dia mencuci mobilnya, memotong rumput di halaman rumahnya. Dia juga sangat ramah dan sopan," kata Ciaran Molloy (27), yang tinggal tak jauh dari kediaman Masood.

Lalu apa yang menyebabkan sosok pria ramah seperti Khalid Masood bisa berubah menjadi agen kematian seperti itu?

Masood memang memiliki masa lalu yang kelam. Pria yang lahir tepat di hari Natal 1964 itu sudah mengenal penjara saat berusia 18 tahun.

Dia juga dikenal memiliki berbagai nama samaran serta pernah berurusan dengan hukum dalam berbagai kasus termasuk kepemilikan senjata dan penyerangan.

Sejak terakhir kali berurusan dengan hukum pada 2003, Masood diketahui hidup "lurus" selama belasan tahun berikutnya.

Aparat keamanan menduga, Masood mulai teradikalisasi saat dia bertemu para ekstremis di dalam penjara.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved