Kematian Kim Jong Nam
Siti Aisyah Tinggalkan Anaknya yang Masih Balita di Jakarta untuk Mencari Nafkah di Malaysia
Kematian Kim Jong-nam mengundang reaksi dunia karena diduga kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu sengaja dibunuh.
Namun, Yoji Gomi, seorang wartawan Jepang yang membentuk sebuah persahabatan dengan Kim Jong-nam, mengatakan pada hari Jumat (17/2/2017) bahwa Kim mengkritik keras Korea Utara akan runtuh tanpa adanya reformasi, tapi reformasi akan membuat runtuhnya dinasti Kim sembari menyebutkan bahwa adiknya akan menjadi sosok boneka yang digunakan oleh kalangan elite yang berkuasa.
Persahabatan mereka dimulai setelah kesempatan pertemuan di bandara Beijing pada tahun 2004.
"Saya pernah mendengar desas-desus bahwa ia playboy, gila judi, tetapi dia orangnya sopan, dan sangat pintar dan kecerdasan yang tajam," kata Gomi.
Segera setelah Kim Jong-un menjadi pemimpin setelah kematian Kim Jong-il pada bulan Desember 2011, Kim Jong-nam diemail Gomi untuk meminta dia menunda penerbitan bukunya.
Namun berjalannya waktu Gomi mengaku selama 7 jam terus menerus bersamanya di Macau dan di Beijing serta pertukaran email sebanyak 150 email.
Hasilnya, jadilah sebuah buku yang diterbitkan Januari 2012 dengan judul "Ayah, Kim Jong Il dan Saya - Pengakuan Kim Jong Nam". (The Guardian/BBC/AP/The Telegraph/AFP/Bernama/Tribunnews).