Kim Jong-nam, Siti Aisyah: Kematian di bandara dan warga Indonesia
Kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara itu diliputi berbagai pertanyaan yang makin bertumpuk, dan tak kunjung terjawab -termasuk keterlibatan perempuan Indonesia
Pada hari Senin, Kim Jong-nam hendak melakukan penerbangan. Ia diperkirakan telah tiba di Kuala Lumpur pada tanggal 6 Februari dan sedang dalam perjalanan kembali ke Makau, yang diyakini sebagai tempatnya bermukim.
Tapi ketika ia berada di bandara, menurut laporan polisi, sedikitnya seorang wanita menyapanya, dan mendadak menutupi wajahnya dengan kain yang sudah disiram dengan cairan kimia beracun.
Dia kemudian menuju ke meja informasi dan diduga meminta bantuan. Selanjutnya tampaknya dia dibawa ke klinik di bandara lalu dikirim ke rumah sakit, dan tewas dalam perjalanan.

Perhatian kini tertuju pada departemen forensik RS Kuala Lumpur yang memeriksa jasad Kim.
Tapi ketika saya berbicara dengan staf bandara yang mungkin menyaksikan apa yang terjadi, tidak seorang pun bersedia untuk berbicara dengan saya. Setidaknya dua orang mengaku mereka telah diminta polisi dan pimpinan mereka untuk tidak berbicara kepada media atau mengungkapkan rincian tentang apa yang terjadi.
Jadi masih banyak hal yang kita masih tidak tahu.
Apa jenis bahan kimia yang digunakan dalam apa yang disebut peracunan itu? Bagaimana persisnya dia tewas?
Pemeriksaan post-mortem jasadnya telah selesai, namun hasilnya belum diumumkan.
Kita juga tidak tahu apa yang dilakukan Kim Jong-nam di Malaysia, meskipun kita tahu bahwa dia cukup sering datang.

Keluarga nomor satu Korea Utara yang penuh rahasia.
Saya mencoba melacak berbagai hal yang bisa terkait Kim Jong-nam di Kuala Lumpur, yang membawa saya ke sebuah restoran Korea di pusat kota. Di restoran itu, para stafnya kebanyakan orang Bangladesh dan Myanmar, yang tidak tahu siapa Kim Jong-nam.
Tapi pemilik restorannya orang Korea. Ia mau berbicara kepada saya, namun menolak untuk bertemu secara pribadi, memilih untuk berbicara di telepon. Dia juga tidak ingin difilmkan atau disebut namanya karena ia takut dikaitkan dengan Kim.
- Beberapa serangan mematikan Korea Utara di luar negeri
- Korsel pastikan abang tiri Kim Jong-un dibunuh di Malaysia
- Saudara tiri pemimpin Korut dibunuh di Kuala Lumpur
Namun dia mengatakan Kim adalah pelanggan tetap di restorannya, dan bahwa ia selalu membawa pengawal.
Dalam bahasa Inggris yang terpatah-patah, dia mengatakan Kim sering berbicara kepadanya, dan mengatakan bahwa hidupnya terancam.
"Takut, ya," katanya. "Dia benar-benar ketakutan, karena Kim Jong-un berencana membunuhnya sejak lima tahun lalu."

Kasus ini begitu menyita perhatian di Korea Selatan.
Korea Utara belum berkomentar apapun tentang kematian Kim, dan kemungkinan besar memang tidak akan.
Semua yang kita dengar tentang apa yang diinginkan Pyongyang, datang dari pejabat Malaysia, yang mengatakan mereka akan mengirimkan jasad Kim jika mendapat permintaan tertulis yang resmi.
Di Pyongyang sendiri, pekan ini perhatian diarahkan pada perayaan ulang tahun ke-75 Kim Jong-il, ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong-un, dan ayah dari Kim Jong-san yang jasadnya membujur di Kuala Lumpur.