Asal Mula Pelantikan Presiden AS Selalu pada 20 Januari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Hari ini, Jumat (20/1/2017), presiden terpilih AS Donald Trump akan diambil sumpahnya di Gedung Capitol, Washington DC.

Setelah pelantikan maka Donald Trump resmi menjadi presiden ke-45 AS menggantikan Barack Obama yang sudah memerintah selama delapan tahun.

Upacara pelantikan presiden ini merupakan sebuah tradisi politik AS yang sudah dilakukan sejak masa George Washington.

George Washington dilantik pada 30 April 1789 di balkon Federal Hall di New York.

Pada masa jabatan kedua, Washington dilantik pada 4 Maret 1793 dan sejak saat itu 4 Maret ditetapkan menjadi waktu pelantikan presiden baru AS.

Kecuali jika 4 Maret jatuh pada hari Minggu, maka pelantikan presiden baru akan digelar pada keesokan harinya.

Beberapa presiden yang dilantik pada 5 Januari adalah James Monroe, Zachary Taylor, Rutherford B Hayes, dan Woodrow Wilson.

Tanggal 4 Maret terus bertahan sebagai waktu pelantikan hingga 1933 ketika konstitusi AS diamandemen untuk ke-20 kalinya yang mengubah lamanya masa transisi kekuasaan.

Masa jeda

Sebelum amandemen ke-20, masa jeda antara pemilihan umum dan pelantikan presiden adalah sekitar empat bulan.

Adanya waktu jeda ini sebenarnya lebih dimaksudkan agar presiden lama bisa menyelesaikan semua pekerjaannya yang tersisa.

Sementara bagi presiden terpilih, dia memiliki waktu untuk mempersiapkan diri memasuki masa jabatannya dengan memikirkan kebijakan dan memilih anggota kabinetnya.

Namun, kemudian ternyata masa jeda empat bulan itu dianggap terlalu lama dan sangat riskan bagi jalannya pemerintahan sehingga akhirnya dipangkas.

Pemangkasan masa jeda ini disebabkan adanya kekhawatiran jika pada masa transisi muncul sebuah peristiwa besar yang harus mendapatkan perhatian segera.

Hal ini pernah terjadi ketika Presiden Franklin D Roosevelt terpilih pertama kali pada 1933.