Pengakuan Wanita Rohingya: 'Tentara Perkosa Kami Secara Bergantian'
Habiba membagi kisah pilunya yang juga banyak dialami pengungsi perempuan Rohingya yang kabur dari Myanmar.
Editor:
Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/11/2016). Aksi tersebut mengutuk keras genosida yang dilakukan Pemerintah Junta Militer Myanmar terhadap etnis Rohingya dan mendesak pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dan mengusir kedutaan besar Myanmar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mereka kemudian berjalan kaki hingga bertemu sebuah keluarga Rohingya yang menawarkan tempat berteduh.
Banyaknya pengungsi Rohingya yang mengaku diperkosa tentara memunculkan kekhawatiran bahwa militer Myanmar secara sistematis menggunakan kekerasan seksual terhadap etnis Rohingya.
Kekerasan yang terjadi itu mengakibatkan ribuan orang Rohingya memilih untuk melarikan diri, memicu pernyataan resmi PBB yang menyebut Myanmar tengah melakukan pembersihan etnis.