Sabtu, 4 Oktober 2025

Misteri Kapal Tempur Roket Pertama Jepang Mulai Dipelajari Klub Sejarah Kashiwa

Pesawat tempur ini di masa lalu dibuat sebenarnya untuk menghajar pesawat militer bomber Amerika Serikat B-29 yang terkenal itu.

Editor: Johnson Simanjuntak
NHK
Pesawat tempur roket pertama Jepang dipanggil Shuusui misterinya mulai diselidiki kelompok sejarah Kashiwa hari ini (22/11/2016). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah pesawat tempur roket Jepang yang pertama disebut Shuusui, yang dikembangkan saat perang Pasifik, memang penuh misteri, sangat tertutup di masa lalu.

Misteri ini mulai diselidiki hari ini, Selasa (22/11/2016) oleh kelompok sejarah Kashiwa Jepang.

"Dimulai dengan lokasi pembuatan pesawat tersebut di bawah tanah yang sangat luas ini dan dilestarikan sebagai tempat pembuatan pesawat sangat rahasia di masa lalu. Tempat ini sangat khusus dan tak bisa siapa pun masuk ke sini kecuali yang mendapat ijin khusus," ujar Professor Universitas Kanagawa Fakultas Literatur, yang juga Ketua Klub Sejarah Kashiwa, Kazuo Kamiyama, siang tadi (22/11/2016) saat memimpin tim nya untuk meneliti misteri pesawat tempur roket pertama Jepang tersebut di lokasi pembuatan di Kashiwa, Perfektur Chiba.

Tempat rahasia lokasi pembuatan dan penyimpanan pesawat roket tempur Jepang itu saat ini hanya ada di Kashiwa tersebut.

Pesawat tempur ini di masa lalu dibuat sebenarnya untuk menghajar pesawat militer bomber Amerika Serikat B-29 yang terkenal itu.

Konsentrasi tinggi dari hydrogen peroxide yang digunakan sebagai materian sangat berbahaya untuk mendorong roket, menjadi salah satu pusat perhatian penelitian mulai hari ini tersebut.

Bagaimana struktur penyimpanannya dan sebagainya sehingga akhirnya diharapkan dapat mengetahui penanganan kapal tersebut saat perang dunia kedua dulu.

Tempat penyimpanan rahasia sekitar 55 meter di bawah tanah itu memang menarik sekali untuk diteliti.

"Selain untuk studi menambah pengetahuan kita, juga dapat meningkatkan semangat kita untuk melestarikan bukti sejarah ini dengan baik yang dulunya sebagai lapangan perang."

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved