Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Kaum Muslim Dunia Mulai Was-was dengan Kemenangan Donald Trump

Yang lainnya gelisah presiden terpilih itu akan memberlakukan janji kampanye untuk menahan Muslim masuk ke Amerika.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/Kena Betancur
Seorang perempuan Muslim berpartisipasi dalam demonstrasi melawan Donald Trump di New York, 20 Desember 2015. 

Namun sejumlah Muslim lebih positif, termasuk Umer Daudzai, mantan menteri luar negeri Afghanistan, mengacu pada catatan Ronald Reagan yang menjadi presiden AS dari tahun 1981 sampai 1989.

"Ronald Reagan mengakhiri Perang Dingin. Saya harap Donald Trump akan mengakhiri semua perang dan menjadi pahlawan perdamaian di dunia," ujarnya kepada Reuters.

Para pejabat negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim memperlihatkan keprihatinannya. Din Syamsuddin, pejabat senior Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan kepada wartawan di Jakarta bahwa pemilihan Trump dapat menciptakan ketegangan baru antara AS dan dunia Islam.

Trump telah membuat komentar-komentar "negatif, sinis" mengenai Muslim sebelumnya, ujar Din. "Ia lupa banyak warga Amerika adalah imigran."

Arab Saudi, sekutu AS, mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintahnya telah menyelamati Trump tapi tidak memberikan komentar lebih lanjut.

Namun, Awad al-Qirni, salah satu ulama paling popouler di Saudi dengan pengikut dua juta di Twitter, menulis di media sosial itu setelah pengumuman pilpres -- tanpa menyebut Trump -- bahwa "Amerika jatuh dalam keruntuhan" dan bahwa "krisis internal akan tumbuh parah."

Di Pakistan, Sherry Rehman, senator dan duta besar untuk Washington, mengatakan proposal Trump tahun lalu untuk melarang Muslim memasuki AS telah mengganggu banyak orang.

"Pakistan jelas tidak dapat menghapus hubungan dengan siapa saja yang terpilih di Amerika, tapi retorika anti-Muslimnya akan membayangi hubungan dalam periode ketidakpastian ini," ujarnya kepada Reuters.

Di Bangladesh, seorang pejabat pemerintah mengatakan: "Saya tidak bisa membayangkan apa yang menanti kita. Donald Trump berbicara mengenai perlawanan terhadap Muslim. Apakah kita akan melihat lebih banyak perang?"

Di antara warga-warga di Dhaka, beberapa berharap tekanan jabatan akan meredam pandangan Trump.

"Sulit dipercaya dan saya sedikit tegang. Saya harap akan ada perbedaan antara Donald Trump dan Presiden Donald Trump. Presiden Trump akan lebih matang daripada Trump sebagai individu," ujar Asif Iqbal, seorang karyawan swasta. [hd]

Sumber: VOA Indonesia

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved